2. Pertumbuhan ekonomi lima persen 'ndasmu
Dalam rapat akbar tersebut, Prabowo juga menyinggung soal pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia sempat meragukan data pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5 persen. Prabowo menuding pejabat dan elite politik sering menyampaikan pertumbuhan ekonomi yang tak sesuai dengan kenyataan.
Dengan meniru gerak-gerik ala politisi saat berpidato, Prabowo menyindir para 'elite' tersebut. "Ya bapak, ibu, kita sampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi telah mencapai 5 persen," kata Prabowo dengan suara yang dibuat-buat. Tak lama kemudian, Prabowo menimpali ucapannya sendiri, "Lima persen ndasmu!
(kepalamu)."
Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat dikawasan Sudirman, Jakarta, 7 September 2016. Menkeu Sri Mulyani Indrawati, merevisi target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 menjadi 5-5,1 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Menanggapi hal itu, Luhut kembali melontarkan komentar. Dia menyebut pernyataan tersebut sebagai pernyataan yang kasar. Kendati demikian, Luhut tak secara jelas menyebut pihak mana yang mengeluarkan pernyataan itu. "Kalau dibilang "ndasmu" aneh juga, kok kasar gitu. Nggak sesederhana itu ngatur pemerintahan," kata Luhut di acara Coffee Morning yang di gelar di kantornya.
Luhut mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen merupakan angka yang cukup bagus apalagi di tengah-tengah kondisi ekonomi global yang tak menentu. "Baik dalam kondisi sekarang, tumbuh 5 persen semua orang bilang bagus, semua orang, bukan hanya kami," katanya. "Kalau dia bilang bukan, bagaimana numbuhinnya?"