TEMPO.CO, Bandung -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, perombakan manajemen PT BIJB merupakan bagian dari rencananya merombak semua BUMD milik Jawa Barat. “Semua BUMD ini akan direformasi direksi dan komisarisnya dengan fit and proper test yang saya awasi langsung, artinya yang lama-lama ini juga boleh ikutan lagi, gak ada masalah,” kata dia.
BACA: Setelah Bank BJB, Ridwan Kamil Copot Dirut Bandara Kertajati
Menurut Ridwan Kamil, kriteria kandidat direksi dan komisaris yang dicari, bisa meyakinkan kinerja BUMD akan menangguk untung. “Kebanyakan BUMD ini merugi, tidak memberikan keuntungan kecuali Bank BJB, sehingga saya bedah dan saya harus berikan indikator-indikator baru,” kata dia.
Ridwan Kamil mengklaim, proses seleksi mencari pengisi direksi dan komisaris baru seluruh BUMD termasuk PT Bandarudara Internasional Jawa Barat atau BIJB, akan rampung dalam sebulan. Proses seleksi, dimulai dari pengumuman akan dimulainya sejak Januari 2019. “Kami sudah pengalaman. Minimal sebulan sudah on lagi,” kata dia.
BACA: Ridwan Kamil: Januari 2019, Bayar Pajak Mobil Bisa Via Minimarket
Ridwan Kamil mengatakan, akan mengawasi sendiri proses seleksi direksi dan komisaris semua BUMD Jawa Barat. “Saya monitor langsung untuk memastikan visi misi 5 tahun terkejar. Kalau orang lama ternyata bisa kompetitif, bisa meyakinkan, gak ada masalah,” kata dia. “Bagaimana meyakinkan agar profitabel. Kalau tiap tahun hanya minta duit dari pemprov menurut saya gak begitu. Saya akan tantang itu.”
Sebelumnya diberitakan, Ridwan Kamil mencopot Virda Dimas Ekaputra sebagai Direktur Utama, dan Agus Sugeng Widodo, Direktur Operasi Dan Pengembangan Bisnis, dalam Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS PT Bandarudara Internasional Jawa Barat atau BIJB pada Rabu, 26 Desember 2018
Asisten Daerah Bidang Ekonomi Dan Pembangunan Jawa Barat, Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan, BIJB belum termasuk kategori BUMD yang merugi. “Tapi mendekati kritis, karena sudah harus jatuh tempo membayar hutang-hutangnya di tahun depan ini,” kata dia di Bandung, Jumat, 27 Desember 2018.
Komisaris PT BIJB, Mohamad Arifin Soedjayana mengatakan, RUPS BIJB awalnya hanya mengagendakan membahas Rencana Kerja Anggaran Perusahaan 2019. “Tapi ada agenda Luar Biasanya yaitu perombakan manajemen. Tersisa Direktur Keuangan dan Umum, dimandatkan pada direksi untuk pengelolaan perusahaan,” kata dia di Bandung, Jumat, 28 Desember 2018.
Arifin mengatakan, pemegang saham mengamanatkan sejumlah hal pada direksi dan komisaris lewat RUPS tersebut. “Amanatnya agar menjaga perusahaan supaya tetap berjalan, mengoptimalkan rute penerbangan yang sekarang ini masih kurang. Kemudian memulai pemasaran Aerocity,” kata dia.
Menggenjot penumpang yang terbang lewat bandara Kertajati menjadi salah satu permintaan pemegang saham. “Tahun 2019 ini kita akan maksimalkan bandara Kertajati menjadi 2,7 juta penumpang dengan tahapan, dan kita harus maksimalkan di rute dan maskapai. Lion Air yang sudah punya komitmen mudah-mudahan sudah bisa mulai di awal tahun ini,” kata Arifin.
Baca berita tentang Ridwan Kamil lainnya di Tempo.co.