TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten Ashok Kumar mengatakan sebanyak 80-90 persen hotel di kawasan Anyer, Banten telah dipesan untuk libur tahun baru 2019. Namun, karena adanya tsunami yang terjadi di Selat Sunda Sabtu malam lalu, ada pembatalan sekitar 10 persen dari masyarakat yang telah memesan hotel.
Baca: Tsunami Selat Sunda, 6 Korban Jalani Operasi di RSUD Tarakan
“Itu pun bukan cancel pembatalan ya tapi hanya menunda karena kan sudah bayar jadi ganti hari aja gitu,” ujar dia saat dihubungi Tempo, Senin, 24 Desember 2018.
Ia mengatakan pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh pengurus hotel yang terdampak untuk melakukan perbaikan dan pembenahan. “Kami juga minta mereka meyakinkan tamu-tamu bahwa memang sudah dilakukan perbaikan dan kondisinya seperti ini,” kata dia.
Ashok mengatakan akibat tsunami yang menerjang Banten itu, 20 hotel mengalami kerusakan baik ringan maupun berat. Ia menjelaskan 20 hotel yang terdampak tsunami itu terletak di pesisir pantai Carita dan Tanjung Lesung.
Ia mengatakan kerugian hotel yang terdampak tsunami mencapai sekitar Rp 5 miliar. “Ya sekitar Rp 5 miliar tapi masih dibawah itu ya sepertinya, ngga lebih dari itu,” ujar dia.
Sebelumnya, BMKG telah menyampaikan secara resmi bahwa tsunami telah terjadi dan menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, di antaranya di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Tsunami itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 21.27 WIB.