Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno turut berkomentar mengenai kisruh terkait Badan Pengusahaan Batam (BP Batam). Menurut dia, rencana pembubaran BP Batam perlu dikaji lebih mendalam.
Baca juga: Kemenko Perekonomian: BP Batam Tidak Dibubarkan
"Karena banyak sekali nanti tentunya peraturan perundangan yang sudah dibuat dari masa lalu dan berapa lama proses ini akan menimbulkan ketidakpastian," ujar Sandiaga di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu malam, 12 Desember 2018.
Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution membenarkan rencana pemerintah membubarkan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam). "Ya kurang lebih akan begitu," katanya usai mengikuti rapat terbatas di Istana Presiden.
Namun, pagi ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meluruskan pemberitaan tersebut. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Hermin Esti Setyowati mengatakan pemerintah sedang menyiapkan aturan atau regulasi yang akan mengatur pelaksanaan rangkap jabatan Kepala BP Batam secara ex-officio oleh Wali Kota Batam. "Demikian pokok-pokok keputusan yang telah diambil oleh pemerintah dan sekaligus meluruskan pemberitaan yang telah berkembang," kata Hermin.
Sandiaga sepakat salah satu persoalan yang dihadapi Batam adalah soal dualisme di sana. Dualisme itu lantas menyebabkan jebloknya pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Padahal, dulu Batam disebut sebagai primadona lantaran pertumbuhan ekonominya tumbuh luar biasa dan bisa memacu ekspor serta lapangan kerja.
"Nah memang sejak reformasi ada dualisme. Ini mengakibatkan salah satunya adalah tumpang tindihnya wewenang," ujar Sandiaga.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, ia menyebut pemerintah harus bijak dan tegas untuk memastikan tidak adanya dualisme.
"Tentunya kita tidak harus terlalu prematur berkomentar mengenai pembubaran BP Batam ini, tapi mari kita kaji bagaimana kita akhiri dualisme ini dengan langkah-langkah yang seefisien mungkin jangan sampai kita menimbulkan malah permasalahan baru," ujar Sandiaga.
Sandiaga Uno berharap ke depannya perekonomian Batam bakal lebih baik lagi. Apalagi, wilayah tersebut dekat dengan Singapura. "Harusnya maju seperti Singapura, kenapa sekarang malah jadi terpuruk."
AHMAD FAIZ | HENDARTYO HANGGI