TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA mengirim sebanyak 311 pekerja untuk membangun proyek infrastruktur di luar negeri. Direktur Utama WIKA, Tumiyana mengatakan sebanyak 311 pekerja tersebut akan ditempatkan di Aljazair, Niger dan Taiwan membangun infrastruktur yang akan dikerjakan WIKA.
Simak: Hingga November 2018, Kontrak Baru WIKA Rp 34,24 Triliun
"Kami akan membangun 5.000 unit rumah di Aljazair, Kinman Bridge di Taiwan dan Istana Presiden di Niger. Kami ingin membuktikan bahwa proyek-proyek ini dapat diselesaikan dengan baik berkat peran para Duta Bangsa," kata Tumiyana dalam sambutanya pada acara "Pemberangkatan Duta Bangsa ke Proyek Luar Negeri" di Gedung WIKA, Cawang, Jakarta Timur, Ahad, 9 Desember 2018.
Hingga saat ini, para pekerja dalam program Duta Bangsa yang telah dikirimkan oleh WIKA mencapai 963 orang pada 2018. Atau total sebanyak 3000 orang sejak WIKA memiliki proyek pembangunan di luar negeri pada 2007. Sebagai BUMN Karya, WIKA kini telah dipercaya untuk mengerjakan infrastruktur di 10 negara yaitu Timor Leste, Malaysia, Filipina, Myanmar, Aljazair, Niger, Nigeria, Senegal, Uni Emirat Arab, dan Taiwan.
Tumiyana menyampaikan bahwa WIKA pengiriman pekerja yang disebut sebagai, para Duta Bangsa ini merupakan bagian dari ekspansi bisnis di mancanegara. Dengan adanya proyek pembangunan infrastruktur di luar negeri ini, WIKA menargetkan mendapatkan total tambahan laba bersih sebanyak 5 persen dari seluruh proyek yang dibangun.
Manajer Divisi Afrika dan Timur Tengah WIKA, Mahendra Vijaya memperkirakan pada 2019 mengirimkan perseroan akan mengirimkan sebanyak 1900 pekerja untuk pengerjaan proyek luar negeri. Meski demikian, jumlah tersebut bisa berubah sesuai dengan kebutuhan dan jumlah proyek yang akan dikerjakan pada 2019.
"Itu estimasi yang akan kami butuhkan untuk tahun depan, nilai pasti tergantung dengan kondisi peningkatan pekerjaan dengan jumlah proyek yang dikerjakan," kata Mahendra ditemui terpisah.
Mahendra menjelaskan, dari sebanyak 311 orang pekerja WIKA yang dikirim tersebut merupakan pekerja yang akan menempati berbagai posisi. Misalnya, seperti tukang, teknisi kelistrikan hingga insinyur atau tenaga ahli kontruksi.