Jakarta - Pasca kabar pembunuhan pekerja PT Istaka Karya (Persero), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghentikan sementara pekerjaan pembangunan jembatan di segmen 5 ruas Trans Papua yang menghubungkan wilayah Mamugu dan Wamena.
Baca juga: Pekerja Istaka Karya Tewas di Papua, Menteri PUPR Berduka
"Seluruh pekerjaan kami hentikan yang di ruas Mamugu sampai Wamena sampai menunggu kondisi kondusif sesuai dengan rekomendasi Pangdam dan Kapolda," kata Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Selasa, 4 Desember 2018.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan sebanyak 31 pekerja Istaka Karya diduga dibunuh kelompok bersenjata pada 2 Desember. Para pekerja PT Istaka Karya sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Menurut Basuki, insiden tersebut berlokasi di kawasan proyek jembatan Kali Aorak dan Kali Yigi di kisaran kilometer 103 Trans Papua.
Istaka Karya adalah salah satu perusahaan yang ditugasi membangun jembatan di segmen 5 Trans Papua. Mereka ditugasi membangun 14 jembatan. Dari jumlah itu, 11 jembatan sedang dalam proses pengerjaan, sementara sisanya belum mulai.
Selain Istaka Karya, perusahaan pelat merah yang ditugasi untuk membangun jembatan di segmen tersebut adalah PT Brantas Abipraya (Persero). Mereka ditugasi membangun 21 jembatan dan 5 di antaranya masih dalam pelaksanaan. "Jadi total ada 35 jembatan di sana, dari Mamugu ke Wamena," ujar Basuki.
Menurut dia, sejauh ini jalan antara Mamugu dan Wamena sudah tembus secara keseluruhan, namun belum terhubung dengan sempurna lantaran pembangunan jembatan belum kelar. "Total 278 kilometer Mamugu ke Wamena, untuk logistik yang selama ini dilayani udara."
Penghentian sementara proyek pembangunan jembatan itu ternyata bukan yang pertama kali terjadi di ruas jalan itu. Sebelumnya, Brantas Abipraya juga sudah menghentikan pekerjaannya sejak 4 bulan yang lalu setelah adanya rekomendasi dari aparat keamanan.
Basuki mengatakan sampai sekarang belum ada rekomendasi dari aparat keamanan untuk meneruskan proyek pembangunan jembatan itu. Sehingga, sampai sekarang proyek belum dilanjutkan lagi. "Sebenarnya daerah itu (proyek Istaka Karya) tidak rawan, yang rawan adalah di wilayah Brantas (Brantas Abipraya)," ujar dia.