Selain itu, lanjut Edy, investasi pada industri keripik, kerupuk, peyek dan sejenisnya. "Mungkin banyak yang tidak percaya kalau jenis industri keripik, kerupuk dan sejenisnya masuk dalam jenis investasi dengan pola merger dan akuisisi skala top dunia. Tapi ini real. Nah kita juga bidik yang seperti ini," ujarnya.
Dia menerangkan untuk bidang usaha kripik, kripik dan sejenisnya itu, dari semula seperti pada beleid DNI 2016 hal itu dicadangkan untuk UMKM, sekarang pada DNI 2018 diperluas kesempatannya menjadi PMA 49%.
Selain itu, pihaknya menyatakan bahwa sebagai upaya optimalisasi, selain menaikkan porsi kepemilikan asing, dengan DNI 2018 pemerintah juga membuka peluang kemitraan lebih besar bagi UKM.
Pasalnya, dari sejumlah bidang usaha yang tadinya di cadangkan untuk UKM sendiri, sekarang beberapa diantaranya dibuka dengan kemitraan supaya bisa berpartner dengan PMA maupun PMDN besar.
Edy pun menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan menggangu keberlangsungan UKM di Tanah Air. "Pertama dari segi skala mainnya saja beda, kalau untuk UKM itu kan kekayaan bersihnya Rp10 miliar, sedangkan PMA dan PMDN lebih besar dari itu," ujarnya.
Selain itu, dari sisi playing field, kesempatan UKM dan koperasi juga lebih beaar. Pasalnya pada DNI 2018, jumlah bidang usaha yang dicadangkan untuk UKM dan koperasi meningkat, menjadi 105 dari pada sebelumnya di DNI 2016 hanya 95 bidang usaha yang tidak boleh di masukin siapa-siapa kecuali mereka.
"Artinya UKM bisa masuk di 105 milik mereka sendiri, atau bahkan bisa masuk di PMA dan juga PMDN dengan cara bermitra. Jadi kesempatan UKM lebih besar," ujarnya.
Apalagi, lanjut Edy, berdasarkan laporan Bank Dunia atas hasil survei terhadap 500 CEO global corporation, diketahui bahwa perkembangan bisnis UKM yang mampu naik 20 kali lipat dalam 20 tahun terakhir adalah UKM yang bergaul dengan investor asing.
"Ini justru kita memberikan pulang UKM untuk mendapatkan transfer terknologi, transfer jaringan pasar dan lainnya. Jadi saya tegaskan apakah DNI 2018 ini akan menggangu keberlangsungan UKM, saya bilang tidak, karena levelnya berbeda. Kedua, UKM justru akan mendapatkan manfaat dari kemitraan dan pemasaran," kata dia.
BISNIS