Adapun untuk jenis bidikan investasi yang berorientasi ekspor antara lain seperti Optical, measuring, checking, precision medical, surgical yang mana pada DNI 2016 harus mendapatkan izin khusus Kemenkes, sekarang pada DNI 2018 berubah PMA 100% dan juga diberikan tax holiday.
Kemudian bidang usaha lainnya seperti Vehicle parts, dari yang semula pada DNI 2016 hanya Kemitraan, sekarang pada DNI 2018 juga diberikan fasilitas tax holiday dan tax allowance.
Kendati demikian, diakuinya bahwa sejumlah upaya kemudahan dalam investasi tersebut sebagian besar dampaknya tidak bisa dirasakan dalam waktu dekat, dan lebih pada jangka panjang.
Sementara itu, pada sisi lain sejumlah persoalan yang saat ini dihadapi pemerintah juga diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu cepat. Oleh Sebab itu, pihaknya juga telah menyisir sejumlah bidang usaha yang diharapkan dapat memberikan dampak lebih cepat, yakni dengan memfokuskan pada jenis investasi dengan pola merger dan akusisi.
"Karena kalau kau cepat ya polanya mereka harus merger dan akuisisi. Karena kalau greenfield kan biasanya lama. Pertama dia harus cari tanah, habis itu ada izin lokasi, izin lingkungan, izin bangunan, makanya maunya mereka sudah ada usaha yang jadi, lalu dia beli atau merger terus tinggal melakukan ekspansi," terangnya.
Edy mencontohkan sejumlah bidang usaha yang dapat dimanfaatkan calon investor dengan pola merger dan akuisisi tersebut antara lain seperti industri farmasi obat jadi yang investasinya di atas Rp100 miliar, di mana pada DNI 2016 untuk porsi PMA hanya 85% dinaikkan menjadi PMA 100% plus fasilitas tax holiday.