TEMPO.CO, Pangkalpinang - Maskapai penerbangan Lion Air mengaku telah memberangkatkan sebanyak 106 keluarga korban kecelakaan pesawat JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang Jawa Barat pada Senin lalu. Pemberangkatan keluarga korban ke Jakarta itu dilakukan untuk pengambilan data dan identifikasi terkait identitas korban.
Baca: Basarnas Perluas Areal Pencarian Badan Pesawat Lion Air
"Hingga kemarin kita sudah memberangkatkan 106 keluarga korban, 104 dewasa dan 2 balita dari 69 keluarga penumpang yang menetap di Babel," kata Pjs Airport Manager Lion Air, Dedy Setiawan, di Pangkalpinang, Rabu, 31 Oktober 2018.
Dedy mengatakan, dari 69 data korban yang menetap di Bangka Belitung khususnya Pangkalpinang, semua keluarga korban sudah diberangkatkan, untuk kepentingan pengambilan data dan identifikasi terkait korban. "Semua keberangkatan keluarga korban difasilitasi oleh maskapai Lion Air karena ini untuk kepentingan mengenali korban, mengingat mereka anggota keluarga," ujarnya.
Setelah memberangkatkan 106 keluarga korban, maskapai Lion Air juga memfasilitasi kepulangan keluarga korban yang ingin kembali ke Pangkalpinang jika urusan data dan identifikasi selesai. Dan ada tiga orang dari dua keluarga yang rencananya akan kembali ke Pangkalpinang.
"Untuk kepulangan keluarga korban juga kita fasilitasi. Hari ini ada tiga orang dari dua keluarga korban yang akan kembali ke Pangkalpinang dengan penerbangan Lion Air JT 616 pukul 10.00 WIB dan Lion Air JT 218 pukul 11.50 rute Jakarta-Pangkalpinang," ujarnya.
Baca: Boeing Temui Manajemen Lion Air Siang Ini
Dedy menambahkan, maskapai Lion Air juga memfasilitasi pengembalian jasad korban jika ada keluarga korban yang mengusulkan. "Kita juga memfasilitasi pengembalian jenazah korban jika ada anggota keluarga yang mengusulkan," ujarnya.
ANTARA