TEMPO.CO, Jakarta - Seiring penyidikan kasus suap proyek Meikarta oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, sejumlah analis merekomendasikan agar para investor menghindari kepemilikan saham emiten yang terkait dengan Grup Lippo.
Baca: Pantau Pemberitaan Meikarta, BEI Panggil Manajemen Lippo Cikarang
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang, misalnya. Ia menilai rangkaian peristiwa mulai dari tertangkapnya pejabat Grup Lippo dalam operasi tangkap tangan KPK pada akhir pekan lalu hingga penggeledahan rumah bos Grup Lippo James Riady sangat berpengaruh kepada pergerakan seluruh saham di bawah bendera Grup Lippo.
"Ditambah dengan diturunkannya outlook oleh Moody's semakin memperkuat argumentasi kejadian Meikarta berpeluang berdampak kepada saham di bawah Lippo Group," ujar Edwin ketika dihubungi pada Kamis malam, 18 Oktober 2018.
Tak hanya itu, menurut Edwin, kejadian tertangkapnya petinggi Lippo Group terkait kasus suap proyek Meikarta semakin memperburuk outlook industri properti, khusunya yang terafiliasi kelompok usaha tersebut. "Setelah sebelumnya terkena dampak dari penurunan permintaan atas properti karena turunnya GDP Indonesia dan naiknya suku bunga acuan bank sentral," tuturnya.
Jika ditilik dari laporan keuangan per kuartal pertama 2018, Edwin menjelaskan, PT Lippo Cikarang Tbk. dengan kode emiten LPCK, yang merupakan induk usaha pengembang Meikarta, PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), mencatatkan penurunan laba bersih yang cukup besar. "Net profit LPCK turun lumayan besar sekitar 56 persen," ucapnya.
Rekomendasi serupa juga disampaikan oleh Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, Ia mengatakan perkara hukum ini menjadi sentimen negatif di kalangan pelaku pasar. “Karena ini diasumsikan akan mengganggu kinerja perusahaan,” kata Reza, Kamis, 18 Oktober 2018.
Reza berharap manajemen emiten Lippo cepat memberikan keterangan resmi mengenai kasus yang tengah menimpa grup tersebut. Menurut dia, perusahaan harus memberikan titik terang soal keberlangsungan proyek, khususnya Meikarta.
Sejak perdagangan dibuka tadi pagi hingga berita ini ditulis, saham LPCK bergerak fluktuatif dengan tren menurun dari level 1.335 dan kini berada di level 1.305. Sementara bila dilihat dalam rentang satu tahun terakhir di mana saham LPCK pada pertengahan Oktober 2017 berada di level 3.800, artinya kondisi saat ini saham emiten tersebut jeblok hingga 66 persen.