TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani bercerita dulu waktu masih menjadi anak-anak sering makan tempe. Pernyataan itu disampaikan saat Sri Mulyani menerima audiensi finalis Kalbe Junior Scientist Award atau KJSA Award 2018 di kantor Kementerian Keuangan, Gedung Djuanda, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat, 14 September 2018.
Baca: Pajak Disesuaikan, Sri Mulyani: Harga Barang Impor Naik 20 Persen
"Dulu waktu kecil, saya sering makan tempe, makan ayam dikit-dikit, makan yang ada banyak protein," kata Sri Mulyani saat berbincang dengan anak-anak para finalis.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu juga menceritakan bahwa waktu masih kanak-kanak, sering memanjat pohon mangga. Ia juga mengatakan sering membuat rujak setelah mendapatkan mangga. Selain itu, Sri Mulyani menceritakan dahulu sering berimajinasi serta menulis.
Kalbe Junior Scientist Award 2018 merupakan program penghargaan untuk karya sains terbaik tingkat sekolah dasar di seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Kalbe setiap tahun sejak 2011. Karya sains yang dinilai adalah karya di bidang IPA terpadu, teknologi terapan, dan matematika yang berbentuk karya sains atau eksperimen sains.
Tahun ini KJSA 2018 menerima 1.306 karya sains yang berasal dari 26 provinsi di Indonesia. Dari total karya tersebut, juri telah melakukan seleksi dan memilih 20 finalis KJSA 2018.
Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady mengatakan perlombaan ini digelar untuk meningkatkan kesenangan atau kecintaan anak-anak pada ilmu pengetahuan atau penelitian. "Apalagi ke depan makin lama dibutuhkan hasil penelitian yang baik untuk mendorong Indonesia supaya menjadi bangsa yang maju," kata Ira ketika ditemui di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat.
Menurut Ira, penelitian yang baik dan berguna bagi kehidupan tersebut juga merupakan hal yang penting bagi kemajuan industri ke depan, termasuk bagi industri kesehatan. Selain itu, Ira melanjutkan, karya-karya sains anak-anak yang lolos merupakan karya yang berangkat dari persoalan yang mereka hadapi di lingkungan masing-masing.
"Peserta yang lolos paling banyak merupakan karya sains teknologi aplikasi. Jadi hasil teknologi itu berangkat dari persoalan yang dihadapi dan mereka cari solusinya melalui penelitian di bidang sains," kata Ira.
Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani sempat menanyakan kepada anak-anak bagaimana cara mereka bisa berhasil lolos dan menciptakan hasil karya sains. Ia mengatakan apakah karena makanan yang dikonsumsi atau karena terlalu sering belajar. Sebab, ia melihat keberhasilan anak-anak untuk bisa menciptakan hasil karya sains yang berguna.
"Kalian kok bisa hebat makannya apa? Makan ikan ya? Atau di rumah belajar terus ya? Enggak pernah main ya? Hebat semuanya," kata Sri Mulyani kepada anak-anak.
Setelah ditanya seperti itu, beberapa anak menjawab mereka banyak makan buah dan makan ayam. Selain itu, mereka banyak yang mengkonsumsi sayur.