TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta optimistis tidak akan ada praktek percaloan tiket saat masa Angkutan Lebaran 2018.
"Kami kira praktek calo sudah tidak akan mungkin ditemui karena pembelian tiket sudah cukup ketat dan bisa diakses secara mudah, secara online oleh penumpang," kata Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Senin, 4 Juni 2018.
Baca juga: Tiket Habis, PT KAI Palembang: Belum Ada Rencana Tambah Gerbong
Meski demikian, Eko mengatakan PT KAI Daop 6 Yogyakarta tetap akan melakukan langkah untuk mengantisipasi munculnya praktek percaloan saat masa Angkutan Lebaran 2018. "Saat ini, untuk bisa naik kereta api harus membawa boarding pass dari tiket, sehingga sangat sulit jika melakukan praktek calo maupun kecurangan lain," katanya.
Bahkan, lanjut Eko, masyarakat umum atau penumpang yang dapat menangkap basah calo akan diberikan imbalan yang sesuai dari PT KAI. "Reward pasti ada jika bisa menangkap basah praktik percaloan," katanya.
Baca juga: PT KAI Tebar Promo di Ajang Jakarta Fair, Diskonnya Sampai...
Selain calo, PT KAI Daop 6 juga akan melakukan antisipasi terhadap potensi munculnya tiket palsu seperti yang sempat terjadi tahun lalu meski bukan di wilayah kerja Daop 6. Sedangkan untuk ketersediaan tiket pada masa Angkutan Lebaran 2018, Eko menyebut tiket 14-24 Juni dalam kondisi tipis dan pergerakan tiket cukup dinamis.
"Tiket kereta ekonomi paling banyak diburu karena saat ini masyarakat menginginkan kenyamanan, apalagi kereta ekonomi sudah tidak berbeda jauh dengan eksekutif yang sama-sama dilengkapi pendingin ruangan dan tidak terganggu dengan pengasong yang masuk hingga ke dalam kereta," katanya.
Pada masa Angkutan Lebaran 2018, PT KAI Daop 6 Yogyakarta menjalankan tujuh kereta tambahan dengan total kapasitas sekitar 7.700 penumpang.
ANTARA