TEMPO.CO, Jakarta - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, Majalengka direncanakan bakal menampung penumpang dari penerbangan internasional Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Dalam laman resmi Sekretariat Kabinet RI tertulis, pengalihan penerbangan itu sehubungan dengan BIJB Kertajati yang dijadwalkan beroperasi pada Juni 2018.
"Bandara Husein Sastranegara di Bandung akan tetap melayani domestik," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seperti dikutip dari setkab.go.id yang terbit Jumat, 25 Mei 2018.
Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi hadir dalam acara pendaratan perdana (historical landing) di BIJB Kertajati, Majalengka, Kamis, 24 Mei 2018. Pesawat kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Jokowi dan rombongan mendarat perdana di bandara itu. Sementara penerbangan komersil pertama baru dilaksanakan pada 8 Juni 2018.
Baca juga: Bandara Kertajati Ditargetkan Tampung 1 Juta Penumpang Tahun Ini
Budi menyampaikan, rencana pengalihan itu tinggal masuk tahap finalisasi. Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengutarakan akan mengurangi penerbangan internasional di Bandara Husein Sastranegara secara bertahap.
Menurut Awaluddin, waktu penerbangan internasional di Bandara Husein Sastranegara berdurasi di atas dua jam, sehingga dialihkan ke Bandara Kertajati. Tak menutup kemungkinan bila penerbangan domestik dengan jarak tempuh di atas dua jam juga dialihkan. Sebab, lanjut Awaluddin, Bandara Husein Sastranegara memiliki beberapa keterbatasan.
“Husein bandara di tengah kota, obstacle cukup banyak. Terus landing sistemnya tidak seoptimal di sini (Kertajati). Kalau di sini ada power bar, peralatan baru, saya rasa lebih optimal kalau sebagian beban itu kita arhakan ke sini,” kata dia.
Awaluddin memaparkan, nasib Bandara Husein Sastranegara akan dibahas lebih lanjut dan dituangkan dalam keputusan Menteri Perhubungan. Kewenangan membuka dan menutup bandara ada di tangan Menteri Perhubungan.