TEMPO.CO, Tangerang - Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyatakan Bandara Kertajati akan melayani penerbangan komersial serta angkutan haji tahun 2018. "Kami telah melakukan persiapan operasional terkait penerbangan komersial perdana yang rencananya dilaksanakan pada H-7 Hari Raya Idul Fitri," kata Awaluddin, Jumat, 25 Mei 2018.
Harapannya, kehadiran Bandara Internasional Kertajati mampu memberikan alternatif baru bagi para pemudik untuk pulang kampung. Selain itu, akan dilanjutkan dengan layanan embarkasi dan debarkasi haji tahun 2018, yang melibatkan maskapai Garuda Indonesia dengan rute penerbangan Kertajati-Cengkareng-Jeddah. "Total akan ada lima kloter jemaah haji yang akan terbang dari Kertajati," kata Awwaludin.
Baca: Bandara Kertajati Sepi Maskapai, Ini Kata Komisi V DPR
Pengoperasian serta pengembangan Bandara Internasional Kertajati sendiri akan melalui beberapa tahap. Pada tahap pertama, luasan terminal mencapai 96.000 meter persegi dengan kapasitas penumpang 5 juta-12 juta penumpang per tahun. Pada tahap ultimate, akan dilakukan penambahan luasan hingga 209.151 meter persegi, sehingga terminal akan memiliki daya tampung sekitar 29,3 juta per tahun.
Pengembangan bandara ini sendiri dimulai sejak 2016 dan diproyeksikan akan rampung pada 2032. Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan, AP II dipercaya mengelola Bandara Internasional Kertajati hingga 2035 dengan skema kerja sama operasi (KSO). "Kami akan mengoperasikan secara keseluruhan operasional bandara ini," ujar Awwaludin.
Ke depannya, AP II menaruh harapan besar Bandara Internasional Kertajati dapat memberikan kontribusi yang positif bagi pertumbuhan perekonomian nasional, khususnya perekonomian daerah Jawa Barat. Bandara yang akan melakukan grand launching pada Juli 2018 ini memiliki landasan pacu sepanjang 2.500 meter, dengan luas terminal mencapai 96 ribu meter persegi.
Baca: Desain Bandara Kertajati Karya Anak Bangsa, Luhut Mengaku Bangga
Dengan dikelolanya Bandara Internasional Kertajati, tentunya akan diimplementasikan standardisasi pelayanan yang sejalan dengan budaya kerja korporasi. AP II akan menerapkan konsep Smart Airport untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan, baik melalui aplikasi digital maupun kegiatan operasional bandara. Hal ini diharapkan mampu terus meningkatkan customer experience di semua bandara yang dikelola AP II.
Pada Kamis, 24 Mei 2018, Presiden RI Joko Widodo terbang perdana dari Bandara Internasional Kertajati. Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Penerbangan perdana yang dilakukan oleh Presiden Jokowi ini menjadi momen penting bagi PT Angkasa Pura II (Persero) yang mulai bekerja sama dengan PT Bandara Internasional Jawa Barat sejak Januari 2018 sebagai pengelola Bandara Internasional Kertajati.
Direktur Utama Bandara Internasional Kertajati Virda Dimas Ekaputra menambahkan, pihaknya sangat antusias menyambut kehadiran Presiden Jokowi beserta rombongan dalam penerbangan perdana di Bandara Kertajati.
Virda mengatakan penerbangan ini merupakan historical flight bagi Bandara Kertajati. Titik awal di mana akan ada sejumlah pilihan penerbangan komersial hadir di sini pada pertengahan tahun 2018. "Segala persiapan operasional akan dimaksimalkan agar pelayanan lebih siap ketika penerbangan komersial dijalankan," katanya.