TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 7 Mei 2018, ditutup menguat 92,75 poin, didorong investor yang melakukan aksi beli.
IHSG BEI ditutup menguat 92,75 poin atau 1,60 persen menjadi 5.885,09. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 20,91 poin (2,27 persen) menjadi 941,03.
Baca juga: Minim Sentimen Positif, IHSG Diprediksi Kembali Tertekan
Analis Kresna Sekuritas, Etta Rusdiana Putra, mengatakan sebagian investor mulai melakukan akumulasi beli, memanfaatkan harga saham yang telah mengalami tekanan pada hari sebelumnya.
"Faktor teknikal menjadi salah satu penopang bagi IHSG di tengah sentimen eksternal yang masih dibayangi ketidakpastian," ujarnya di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan, sebagian pelaku pasar saham juga mengapresiasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada triwulan pertama 2018 ini. Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan I 2018 tumbuh 5,06 persen (year-on-year).
"Pertumbuhan PDB kita masih di atas 5 persen meski di bawah estimasi pasar," ucapnya.
Ia mengatakan salah satu sentimen yang menjadi perhatian bagi investor saham ke depan adalah kebijakan suku bunga The Fed pada Juni mendatang. Sentimen dari The Fed itu masih akan membayangi pasar saham.
Sementara itu, tercatat frekuensi perdagangan 404.603 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 10,108 miliar lembar saham senilai Rp7,426 triliun. Sebanyak 216 saham naik, 168 saham menurun, dan 104 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional di antaranya indeks Nikkei turun 5,61 poin (0,03 persen) ke 22.467,16; indeks Hang Seng menguat 67,76 poin (0,23 persen) ke 29.994,26; dan Straits Times melemah 12,52 poin (0,35 persen) ke posisi 3.532,86.
ANTARA