TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membahas stok dan harga pangan menjelang bulan Ramadan. Dia menjamin tidak ada kenaikan harga pangan. "Harus dijamin, begitu ada yang jual di atas HET (harga eceran tertinggi), kami panggil," katanya di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu, 25 April 2018.
Enggar mengatakan 50 persen dari 34 provinsi yang ia kunjungi sudah menjual produk pangan di harga eceran tertinggi. Dia menuturkan masih ada beberapa provinsi yang menjual di atas HET.
Baca: Menjelang Ramadan, BPOM Masih Temukan Tahu dan Mi Berformalin
Untuk menanggulangi hal tersebut, Enggar menjelaskan, akan menyediakan beras murah lewat Bulog. "Semua pedagang di pasar harus menjual," ujarnya.
Selain itu, untuk harga daging beku, kata dia, sudah mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Harga tersebut untuk daging bagian paha dan karkas. "Gula juga aman, semua aman," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi menargetkan sebelum memasuki bulan Ramadan harga beras jenis medium bisa di bawah HET.
Bachrul mengatakan saat ini harga beras medium di pasaran masih di atas HET yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 9.450 per kilogram untuk pulau Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, dan Sulawesi.
Sedangkan untuk kawasan Sumatera lainnya, selain Sumatera Selatan, menjual beras dengan ketentuan HET sebesar Rp 9.550 per kilogram. Lalu untuk kawasan Maluku dan Papua, beras dijual sesuai dengan HET di angka Rp 10.250 per kilogram.
Apabila harga beras masih di atas HET, kata Bachrul, pemerintah daerah dapat berkoordinasi dengan Bulog setempat untuk mengisi pasar-pasar rakyat dengan stok yang tersedia. Di sisi lain, pihaknya juga akan terus memantau harga beras menjelang Ramadan. Apabila terjadi lonjakan harga, pemerintah siap menggelontorkan stok.