TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perusahaan yang mengadakan pendidikan dan pelatihan vokasi akan mendapat penggantian dana hingga 150 persen.
"Kami belum putuskan besarannya. Tapi kami akan mengganti dananya sekitar 100 atau 150 persen. Yang pasti di atas 100 persen," ujar Darmin saat membuka sebuah diskusi di Four Season Hotel, Jakarta, Selasa, 24 April 2018.
Baca juga: Tingkatkan Mutu SDM, Darmin Gelar Rakor Roadmap Sekolah Vokasi
Darmin menyebut pemerintah akan memberikan penggantian dalam bentuk pengurangan pajak atau yang biasa disebut super deduction. Syaratnya perusahaan tersebut harus mengadakan pelatihan vokasi yang terbuka untuk masyarakat luas.
"Pelatihannya harus untuk orang banyak. Kalau untuk karyawan mereka saja itu memang sudah kewajiban," ucap mantan Gubernur Bank Indonesia periode 2010-2013 itu.
Darmin mengatakan kebijakan penggantian itu masih dalam tahap pembahasan oleh tiga kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, serta Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. Ia pun menargetkan kebijakan ini dapat diterapkan dalam semester 1 tahun 2018.
Menurut Darmin, pelatihan vokasi menjadi penting lantaran saat ini masyarakat cenderung memilih jalur pendidikan tinggi. Padahal, kata dia, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah sumber daya manusia yang siap bekerja dan kompeten di bidangnya. "Oleh karena itu perlu ada pelatihan vokasi ini. Tidak perlu lama-lama, 4 bulan saja cukup," ujar dia.
Beberapa waktu lalu, Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi M. Hanif Dhakiri telah menggelar rapat dengan Darmin Nasution. Menurut Hanif, ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Yaitu, kualitas, kuntitas, serta persebaran yang harus merata di berbagai daerah. ”Maka peran pemerintah daerah penting, untuk mendukung pelatihan vokasi ini,” tutur dia.
CHITRA PARAMAESTI