TEMPO.CO, Madiun - Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro memperkirakan perusahaan yang dipimpinnya akan mengalami kerugian yang cukup besar akibat kecelakaan kereta api Sancaka dengan truk trailer pada Jumat malam lalu.
"Saya tidak bisa menghitung berapa kisarannya. Miliaran jelas, tapi pastinya berapa, masih dihitung," kata Edi setelah memimpin upacara pemakaman secara kedinasan bagi jenazah masinis, Mustofa, korban dari kecelakaan KA Sancaka di Balerejo, Kabupaten Madiun, Sabtu, 7 April 2018.
Baca: Truk vs KA Sancaka, Begini Kronologi Kecelakaan Kereta di Ngawi
Kerugian material itu diproyeksikan muncul akibat kecelakaan KA Sancaka dengan truk trailer yang terjadi di perlintasan liar di Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi, Jawa Timur, pada Jumat malam lalu, 6 April 2018. Angka miliaran rupiah berasal dari kondisi lokomotif yang rusak parah. Selain itu, kondisi kereta pembangkit dan kereta penumpang yang juga rusak akibat anjlok dan terguling.
Edi juga menyatakan sangat prihatin atas kecelakaan yang dialami rangkaian KA Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya tersebut. PT KAI sangat menyesalkan kelalaian pengemudi truk trailer saat melintasi jalur kereta yang menyebabkan jatuhnya korban luka dan korban masinis yang meninggal dunia.
"Melalui peristiwa ini, saya ingin mengingatkan bahwa perlintasan KA bukan main-main. Harus hati-hati saat melintasinya, apalagi perlintasan yang tidak terjaga. Hal seperti ini sering terjadi," kata Edi.
Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya mengalami kecelakaan dengan truk trailer pengangkut beton bantalan rel di perlintasan liar KM 215+8, Jumat malam, sekitar pukul 18.25 WIB. Akibatnya, lokomotif dan tiga kereta di belakangnya anjlok.
Lokasi kejadian berada di antara Stasiun Kedungbanteng dan Walikukun wilayah Mantingan, Kabupaten Ngawi. Kecelakaan itu juga merusak mobil Avanza yang parkir di dekat lokasi.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan masinis meninggal di lokasi kejadian dan asisten masinis mengalami luka berat. Hingga Sabtu malam, PT Kereta Api Indonesia masih berupaya memulihkan jalur yang lumpuh.
ANTARA