TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan meminta PT Angkasa Pura I (Persero) menyelesaikan renovasi Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, sesuai target. Sebab, bandara ini akan jadi akses utama bagi ribuan peserta International Monetery Fund (IMF) Annual Meeting pada 8-14 Oktober 2018 mendatang.
"IMF Annual Meeting itu merupakan kegiatan internasional yang sangat besar dan prestisius. Sehingga sebagai tuan rumah, tentu Indonesia harus mempersiapkan pelayanan maksimal," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Agus Santoso, dalam keterangan di Jakarta, Senin, 26 Februari 2018.
Simak: Bandara Internasional Bali Baru Bakal Dibangun di Lepas Pantai
IMF Annual Meeting sendiri diperkirakan akan diikuti oleh 23 kepala negara dan 17.000 delegasi dari 189 negara. Bos IMF, Christine Lagarde, pun akan menghadiri langsung acara ini. Mantan Menteri Keuangan Perancis tersebut telah hadir di Indonesia dan bertemu Presiden Joko Widodo.
Dalam rangka menyambut acara, AP I sebagai pengelola Bandara Internasional Ngurah Rai pun melakukan beberapa renovasi dan penambahan fasilitas. Sebab, kata Agus, fasilitas fisik dan non fisik yang tersedia tidak mencukupi untuk memberikan layanan yang maksimal kepada para delegasi.
Fasilitas fisik yang akan ditambah yaitu dua 2 rapid exit taxiway, 11 parking stand di apron utara, 11 parking stand di apron selatan, 40 unit check in counter internasional dan gedung parkir 5 lantai untuk 748 unit kendaraan.
Sedangkan fasilitas non fisik yang akan dikembangkan adalah jam operasional bandara yang akan diperpanjang menjadi 24 jam. Selain itu, kapasitas runway ditambah dari 27 pergerakan per jam menjadi 31 pergerakan per jam. "Semua pengerjaan tersebut diharapkan selesai dalam kurun waktu Juli sampai dengan Oktober 2018," ujarnya.
Menurut Agus, jika sebagai tuan rumah Indonesia bisa memberikan pelayanan yang maksimal, maka akan ada dampak yang positif yang muncul kemudian. Di antaranya yaitu kepercayaan dari negara-negara peserta kepada Indonesia. "Pada akhirnya bisa meningkatkan arus investasi internasional ke Indonesia," kata Agus.
Kementerian Perhubungan, kata Agus, akan terus melakukan pengecekan langsung ke Bandara Ngurah Rai. "Saya minta pengerjaannya dipercepat karena waktu acaranya juga semakin dekat," Namun, Agus mewanti-wanti, upaya percepatan renovasi jangan sampai mengorbankan kualitas proyek.