TEMPO.CO, Jakarta -Kedatangan sejumlah kereta api di Stasiun Madiun, Jawa Timur dari Jakarta molor hingga beberapa jam. Keterlambatan ini merupakan dampak banjir yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat pada Jumat, 23 Februari 2018.
"Kereta Api dari Jakarta mengalami kelambatan saat datang di Stasiun Madiun, imbas banjir sungai Cisanggarung di wilayah Daop 3 Cirebon," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 7 Madiun Supriyanto, Sabtu, 24 Februari 2018.
Hingga Sabtu pagi, pihaknya mencatat ada delapan kereta api yang datang terlambat. Kereta itu adalah Brantas yang molor hingga 475 menit atau hampir delapan jam dari jadwal pukul 04.50, Singasari molor 270 menit dari jadwal 00.33. Selain itu, Kereta Jayakarta mengalami keterlambatan 297 menit dari jadwal 01.07, Matarmaja molor 526 menit dari jadwal 02.54.
Empat kereta lain yang mengalami hal serupa adalah Bima molor 466 menit dari jadwal 03.15, Bangunkarta molor 417 menit dari jadwal 01.04. Demikian halnya dengan Kereta Gajayana yang terlambat 476 menit dari jadwal 04.30, dan Kereta Majapahit terlambat 465 menit dari jadwal 05.19.
Keterlambatan kedatangan kereta, Supriyanto menuturkan mulai terjadi sejak Jumat malam, 23 Februari. Pihak Daop 7 Madiun mencatat enam perjalanan kereta api yang terhambat banjir di Cirebon, yaitu Singasari, Gayabaru Malam, Jayakarta, Matarmaja, Bangunkarta, dan Bima.
Sungai Cisanggarung meluap sampai menggenangi jalur KA pada Jumat kemarin. Akibatnya, menghambat perjalanan kereta api yang melewati Cirebon. Dua titik jalur yang terganggu dan tidak bisa dilewati, yaitu di Km 253+300 s/d 254+400 antara Stasiun Ketanggungan - Stasiun Ciledug (arah Purwokerto), dan di Km 185+500 s/d 186+600 antara Stasiun Tanjung - Stasiun Losari (arah Tegal).
"PT KAI tetap mengutamakan keselamatan dalam operasi perjalanan kereta api, dan kami mohon maaf atas kelambatan ini", kata Supriyanto.