TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Budi Gunawan Sadikin mengatakan negosiasi yang dilakukan pemerintah dengan Freeport saat ini berjalan baik.
"Doakan saja. Lumayan, progressnya bagus," ujar Budi di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Senin, 29 Januari 2018.
Baca: Budi Gunadi: Inalum Bakal Setara dengan Perusahaan Besar Dunia
Sebelumnya, pemerintah telah menunjuk konsultan independen asal Amerika Serikat (AS), Morgan Stanley, untuk menghitung nilai hak kelola (Participating Interest/PI) Rio Tinto di PT Freeport Indonesia (PTFI). Hitungan tersebut bagian dari divestasi saham PTFI.
Untuk menguasai 51 persen saham PTFI, langkah pertama yang dilakukan pemerintah adalah segera mengakuisisi hak kelola perusahaan tambang asal Australia, Rio Tinto. Sebab, Rio Tinto memiliki hak kelola di PTFI sebesar 40 persen.
Baca Juga:
Budi pun saat ini tengah mengejar target agar proses evaluasi harga saham PTFI rampung pada Juni 2018 nanti. "Pak Jonan kan kasih target Juni. Ya kami selaku pelaksana tugas akan berusaha semaksimal mungkin. Doakan ya," kata dia.
Ia menjelaskan, pemerintah ingin menguasai 51 persen saham PTFI dari Hak Partisipasi Rio Tinto yang dikonversi menjadi saham, 9,36 persen saham dari PT Indocopper, ditambah dengan 9,36 persen saham PTFI yang sudah dimiliki pemerintah.
"Realitas kondisi kepemilikan saham PTFI itu cukup kompleks. Karena keterkaitan dengan pihak lain. Kalau ambil 51 persen kita harus libatkan pihak lain," ucap Budi. Menurut dia, jika tidak melibatkan pihak lain, tidak akan tercapai target itu. Namun, ia masih enggan menceritakan detail dan strukturnya akan seperti apa.
"Aku belum bisa cerita karena masih dalam proses," kata Budi, Direktur Inalum.