TEMPO.CO, Jakarta - Pada penutupan bursa pasar modal, Rabu, 24 Januari 2018, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG gagal melanjutkan tren positifnya. IHSG tercatat melemah 19,84 poin atau 0,30 persen setelah sebelumnya mampu mencatat rekor baru di level 6.635,334, naik 134,81 poin atau 2,07 persen.
Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan IHSG diprediksi akan mengalami koreksi sehat meski masih terdapat aksi beli di beberapa sektor dan sentimen positif yang mendukung. Reza juga memperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 6.586-6.594 dan resisten 6.627-6.635.
"Kembali adanya aksi jual membuat IHSG diprediksi akan gagal bertahan dan cenderung terkonsolidasi," kata Reza, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis, 25 Januari 2018.
Sementara itu, Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG diprediksi akan menguat. Penguatan tersebut, menurut dia, akan distimulus rilis data kinerja emiten 2017, yang diperkirakan cukup baik.
Selain itu, penguatan akan didorong oleh sentimen positif dari para investor yang masih cukup tinggi, mengingat kondisi masih awal tahun dan kuatnya sisi fundamental perekonomian nasional.
"Diharapkan hal ini mampu menjadi faktor pendorong kenaikan IHSG dalam beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG akan berpotensi menguat," kata William.