TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG bergerak melemah di akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu, 24 Januari 2018. IHSG turun 0,30 persen atau 20,11 poin ke level 6.615,22 setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,01 persen atau 0,42 poin di level 6.635,76.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.588,62-6.641,17. Sebanyak 168 saham menguat, 145 saham melemah, dan 258 saham stagnan dari 571 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yang masing-masing melemah 3,18 persen dan 2,04 persen, menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG di akhir sesi I.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama sektor konsumer (-1,38 persen) dan infrastruktur (-1,10 persen). Adapun sektor properti memimpin penguatan empat sektor lainnya.
Baca juga: Hari Ini IHSG Diramalkan Masih Bergerak di Zona Hijau
Saham HMSP (-3,18 persen), MYOR (-1,67 persen), KLBF (-0,86 persen), dan RMBA (-5,06 persen) menjadi penekan utama terhadap pelemahan sektor konsumer pada indeks sektoral IHSG siang ini.
Berikut ini rincian 10 emiten penekan utama IHSG siang ini.
Berdasarkan kapitalisasi pasar:
HMSP -3,18 persen
BBRI -2,04 persen
TLKM -2,20 persen
BBCA -0,44 persen
UNTR -1,48 persen
Berdasarkan persentase:
LCKM -23,13 persen
CANI -9,09 persen
PALM -8,54 persen
ASJT -7,63 persen
YULE -7,14 persen
Meski begitu, IHSG diprediksikan masih akan bertahan di zona hijau pada perdagangan hari ini. Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan masih bertahannya aksi beli membuat laju IHSG tetap berada di zona hijau. "Zona hijau IHSG juga didukung oleh positifnya pergerakan bursa saham Asia," kata Reza, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu, 24 Januari 2018.
Reza menambahkan, menghijaunya laju IHSG merupakan respons positif dari kenaikan bursa saham global, seiring dengan adanya pemberitaan tercapainya kesepakatan Kongres Amerika Serikat untuk mencegah terjadinya Government Shutdown yang berkepanjangan. Selain itu, lancarnya Lelang Surat Berharga Syariah Negara atau Sukuk Negara turut menopang penguatan IHSG.