TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian menganggarkan Rp 2,7 triliun untuk pengadaan dan penyaluran bibit tanaman rempah-rempah dan pupuk kepada masyarakat miskin pada tahun ini. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bibit dan pupuk terutama akan disalurkan kepada keluarga penerima beras sejahtera (rastra).
"Untuk tanaman cengkeh, pala, kopi, dan seterusnya," kata Amran usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin, 15 Januari 2018.
Simak: Petani Beralih Pakai Pupuk Organik
Amran mengatakan hal tersebut merupakan perintah Presiden Joko Widodo. Amran berujar, Indonesia dulu dikenal lantaran rempah-rempah.
"Dulu Indonesia dikenal karena rempah-rempah. Belanda dan Spanyol datang karena rempah-rempah, bukan karena tambang. Ini kita galakkan lagi," ujar Amran.
Amran menyampaikan kepada para Direktur Jenderal di bawah kementeriannya agar membagi anggaran tersebut untuk menyalurkan 10 juta ekor ayam, juga kepada keluarga penerima rastra.
"Contoh kalo ada rumah tangga yang menerima rastra kami berikan ayam 10- sampai 30 ekor. Bisa jadi 50 ekor. Ada 10 juta ekor kami bagikan di tahun 2018," kata Amran.
Amran mengatakan dua hal ini akan menjadi langkah yang dilakukan kementeriannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Selain itu, Amran berujar kementerian bakal memberikan bantuan berupa combine harvester (alat panen) sehingga petani tak perlu lagi memanen dengan menggunakan sabit.
Selain program pupuk, Amran menyampaikan pemerintah juga akan mengoptimalkan pembukaan 10 juta hektar lahan rawa di lima provinsi. Dia mengklaim, pemerintah tengah menggarap pembukaan 1.000 hektar lahan di Sumatera Selatan.
"Di sana ternyata ada 1.000 hektar yang kalau kering kebakaran, kalau hujan banjir," kata dia.
Amran menambahkan, kementeriannya juga akan bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi untuk membangun embung di desa-desa.