TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan pembangunan tunel kereta cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim Perdanakusuma bakal dimulai minggu depan. Rini mengatakan, pembangunan di titik tersebut baru dapat dilakukan lantaran proses pembebasan lahan baru rampung.
"Tunel ini di Halim (Perdanakusuma) dan yang paling sulit. Pembebasan lahannya baru selesai pekan lalu," kata Rini di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 10 Januari 2018.
Rini menjelaskan, terowongan kelima yang berada di daerah Halim Perdanakusuma ini memakan waktu pengerjaan sekitar 26 bulan. Adapun yang telah dibangun hingga saat ini berjumlah empat tunel.
Rini mengakui pembebasan lahan menjadi kendala berat dalam pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung ini. Apalagi, pada beberapa titik yang sudah dimiliki oleh pengembang.
"Mereka negosiasinya harus ada stasiun di titik-titik itu. Padahal sudah kami tentukan bersama partner, dan juga sudah disetujui Kementerian Perhubungan bahwa enggak bisa di situ," ujarnya.
Dengan rampungnya pembebasan lahan, kata Rini, pemerintah dapat kembali menggeber pembangunan tersebut. Ihwal biaya, Rini mengatakan pinjaman dari China Development Bank (CDB) akan segera cair. "Insya Allah (pinjaman) bisa ditarik dalam 10 hari ke depan," kata Rini.
Kereta cepat Jakarta-Bandung diproyeksikan bakal membentang dari Stasiun Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar di Bandung, Jawa Barat. Kereta cepat ini juga bakal melewati dua stasiun lainnya, yaitu Stasiun Karawang dan Walini. Adapun panjang lintasan kereta berkisar 142 kilometer.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | PUTRI ADITYOWATI