TEMPO.CO, Jakarta -General Manager Bandara Husen Sastranegara PT Angkasa Pura II, Eko Prihadi mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Dinas Perhubungan Jawa Barat mengadakan tes urine bagi pilot pesawat di bandaranya, Kamis, 21 Desember 2017. Pemeriksaan urin dilakukan untuk menghadapi libur Natal dan tahun baru.
“Ini untuk memberikan jaminan keamanan pada masyarakat pengguna jasa. Kalau tidak, bagaimana mau menjamin pilot tidak bebas dari pengaruh narkoba,” kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 21 Desember 2017.
Eko mengklaim, tes urine sengaja dilakukan mendadak. Tes serupa masih akan dilakukannya lagi. “Kami melakuan dalam waktu-waktu yang tidak terduga, dan dari awal sengaja tidak diberi tahu,” kata dia.
Menurut Eko, tes urine tersebut bukan yang pertama namun sempat dilakukan menjelang libur Lebaran lalu. Pelaksanaannya juga tidak memakan waktu. “Dari BNN ada satu alat yang kalau digunakan memeriksa hasilnya cepat keluar dan tidak mengganggu. Awak pesawat turun, langsung diambil samplenya, dari situ sudah langsung keluar hasilnya,” kata dia.
Bagi pilot yang terbukti hasil tes urine positif akan langsung dilarang menerbangkan pesawat. Maskapainya diminta langsung mencari pilot pengganti. “Itu menjadi tanggung-jawab maskapai. Kalau tidak maskapainya bisa kena sanksi. Karena disamping dia tidak bisa membina pilotnya,” kata dia.
Eko mengatakan, tes urine tersebut dilakukan pada pilot yang baru tiba di bandara Husein Sastranegara. Dia membantah ada keterlambatan pesawat akibat tes urine tersebut. "Nggak ada, kami melakukannya dengan cepat,” kata dia.
Menjelang libur Natal dan tahun baru saat ini sudah terjadi peningkatan jumlah penumpang pesawat. “Kalau dilihat dari H-7 sampai H-4 hari ini, rata-rata kenaikannya antara 10 persen sampai 14 persen. Lumayan tinggi,” kata dia.
Eko mengatakan, kenaikan tersebut di luar perkiraannya. Dia beralasan, jelang libur Natal dan tahun baru ini bandara Husein Sastranegara sengaja tidak menyiapkan ekstra flight atau tambahan pesawat. “Dari analisa kami, tahun lalu okupansinya hanya 90 persen sampai 93 persen. Kalau ada kenaikan masih cukup dengan pesawat yang ada,” kata dia.
Jelang libur Natal dan tahun baru ini, jumlah penumpang di bandara melonjak. “ Kalau di hari biasa relatif sepi itu antara 7 ribu sampai 8 ribu penumpang sehari. Mulai masuk H-7 sampai kemarin itu rata-rata sampai 10 ribu orang, kemarin malah tembus 12 ribu orang,” kata Eko.
Catatan pengelola bandara Husein Sastranegara kemarin, 20 Desember 2017, jumlah penumpang seharinya tembus 12.068 orang terdiri dari 10.411 penumpang penerbangan domestik dan 1.657 penumpang penerbangan internasional. Tahun lalu di hari yagn sama, H-5 yang sama tercatat 10.867 penumpang sehari yakni 8.848 penumpang domestik dan 2.019 penumpang internasional.