TEMPO.CO, Jakarta - Berada di sekitar wilayah Jakarta Selatan, Ciputat dinilai sebagai salah satu lokasi strategis yang membuatnya semakin banyak dilirik orang untuk mencari rumah baru. Belum lagi nantinya Ciputat didukung proyek mass rapid transit (MRT) yang akan mendongkrak pamornya.
Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com, mengatakan minat masyarakat dan investor berburu rumah baru nampaknya cukup rasional. Dengan pasokan lahan yang cukup banyak, harga tanahnya relatif terjangkau di angka Rp 3,5 juta–Rp 5 juta per meter persegi.
Baca: Survei: Mayoritas Konsumen Bidik Rumah Harga di Bawah Rp 700 Juta
Harga tersebut tentu jauh lebih terjangkau dibanding kawasan tetangganya yang elit seperti Bintaro Jaya dan BSD yang tercatat sudah mencapai Rp 8 juta–Rp 10 juta per meter persegi.
Rumah.com property index menunjukkan median harga rumah di Tangerang Selatan, mencakup Ciputat, dengan rentang harga di bawah Rp 1,5 miliar pada kuartal kedua (Q4) 2017 sebesar Rp 10.440.000 per meter persegi.
“Median harga ini lebih tinggi dibanding Rp 10.140.000 per meter persegi pada kuartal Q4 2016 (year-on-year). Bahkan dibanding tiga kuartal sebelumnya berturut-turut sejak Q1 sampai Q3 2017, harga masih lebih tinggi 0,21 persen atau stagnan di angka Rp 10.420.000 per meter persegi,” kata Ike pada Selasa, 12 Desember 2017.
Di samping tren harga yang positif, alasan masyarakat mengincar Ciputat di antaranya karena lingkungannya yang masih hijau, strategis menuju pusat bisnis di CBD Simatupang, serta lengkap dengan beberapa fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
Selain itu, harga rumah yang ditawarkan juga relatif lebih rendah dari wilayah sekitarnya, termasuk Jakarta, sehingga bisa dijangkau oleh keluarga baru yang tengah membangun kemapanan.