TEMPO.CO, Jakarta - Ciputra Group masih berfokus menggarap proyek properti di tiga negara yakni Vietnam, Kamboja dan Cina. Proyek properti hingga 10 tahun mendatang tersebut meliputi kota mandiri Hanoi seluas 300 hektare di Vietnam, 260 hektare di Phnom Penh, Kamboja dan 300 hektare di Shenyang, Cina.
Managing Director Ciputra Group, Budiarsa Sastrawinata, mengatakan, laju penjualan tiga proyek luar negeri Ciputra tersebut cukup baik. Kendati demikian perusahaan belum memiliki rencana ekspansi ke wilayah baru.
Baca Juga:
Baca: Ciputra : Pelambatan Modal Asing Tak Ganggu Bisnis Properti
Ketiga proyek itu sebut masih membutuhkan waktu pengembangan secara menyeluruh cukup lama. “Kami juga belum menemukan kesempatan baru selain di tiga negara itu,” kata Budiarsa seperti dikutip dari rilisnya, Kamis, 30 November 2017.
Ciputra menangani proyek luar negeri melalui divisi terpisah di bawah International City Development Pte Ltd (ICD). Dalam proyek di Hanoi yang telah dikembangkan sejak 2003, Ciputra juga telah menjual lahan sekitar 4 hektare kepada Lotte Shopping Mall tahun lalu untuk dikembangkan sebagai proyek komersial.
Direktur Ciputra Group, Agus Surja Widjaja, menambahkan, saat ini pihaknya hampir menyelesaikan pembangunan dua menara apartemen untuk dilanjutkan tahun depan dengan membangun tiga menara apartemen.
Sedangkan untuk proyek properti di Kamboja, perusahaan telah membangun 1.000 unit rumah tapak dari rencana keseluruhan sebanyak 4.000 unit. Untuk area komersial, perusahaan juga sudah membangun lapangan golf yang beroperasi tiga tahun lalu. Proyek lainnya di Shenyang, Cina juga telah dimulai sejak 2013 dengan membangun 200 unit rumah tapak.
BISNIS