TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melepas tim Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) 2017 yang akan berlayar ke Sabang di Pulau Weh, Aceh. Pesertanya yang sebagian besar adalah pelajar sekolah menengah atas itu akan berekspedisi dengan Kapal RI Dewa Ruci.
"Kegiatan ini bukan hanya pelayaran wisata biasa, tapi ada misi besar. Kami ingin kegiatan pariwisata bisa menjadi pemicu percepatan pembangunan, baik ekonomi maupun infrastruktur," ujar Luhut saat memimpin upacara pelepasan ENJ di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Senin, 20 November 2017.
Sebanyak 68 orang pelajar dari seluruh provinsi di Indonesia itu direncanakan berlayar dengan KRI Dewaruci selama 28 hari. Mereka pun akan dibekali dengan materi kemaritiman dan pertukaran budaya oleh panitia ekspedisi.
Program pengenalan budaya dan bakti sosial juga diberikan di setiap persinggahan, yaitu di rute Jakarta-Batam-Sabang-Belawan dan kembali ke Jakarta. Hal itu belum termasuk pelatihan navigasi, ilmu perbintangan, latihan fisik, pelatihan keselamatan dan pelatihan keamanan yang didapat peserta selama pelayaran.
Tak hanya pelajar, ENJ 2017 pun diikuti 700 peserta pelayaran di bawah koordinasi TNI Angkatan Laut. Jumlah itu sudah termasuk mereka yang akan mengikuti program Bela Negara Kementerian Pertahanan.
Mereka mengikuti iring-iringan KRI Dewa Ruci yang berlayar bersama KRI Bima Suci dan dua kapal milik TNI AL. Menurut Luhut, ENJ 2017 merupakan misi terakhir KRI Dewa Ruci yang dipakai sejak pertama kali program itu diadakan, yaitu pada 2009. "Saya ingat tahun 1967 kami masih taruna dan mengadakan kunjungan ke KRI Dewa Ruci, sekarang saya lihat ini sebagai suatu kemajuan," ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
ENJ pertama kali digelar dengan Bunaken sebagai destinasi. Ekspedisi budaya itu pun dilanjutkan setiap tahunnya untuk mengenalkan destinasi dan budaya daerah lain, seperti Wakatobi, Morotai, Pulau Komodo, Raja Ampat, dan Selat Karimata.