TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi melemah karena masih minimnya sentimen positif. Pergerakan indeks hari ini mengikuti tren penurunan yang terjadi pada akhir pekan lalu.
IHSG pada Jumat pekan lalu, 10 November 2017, ditutup di level 6.021,828, turun 20,632 poin atau 0,34 persen. Dari sembilan sektor saham, tujuh mengalami pelemahan. Sektor trading menurun 1,19 persen. Begitu juga dengan infrastruktur 0,9 persen. Selain itu, sektor industri dasar mengalami penurunan 0,89 persen.
Baca: Analis: Waspadai Potensi Pembalikan Arah IHSG
Reza berharap pelemahan kembali terbatas sehingga IHSG masih dapat menemukan momentum pembalikan. Ia mengimbau pelaku pasar tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat menahan potensi penguatan IHSG.
“Saat ini, terlihat pola three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi sehat lanjutan pada pergerakan indeks saham,” kata Reza kepada Tempo, Senin, 13 November 2017. Binaartha Sekuritas menyarankan sejumlah saham, seperti BWPT, INDF, ITMG, PPRO, PWON, dan SSMS.
Analis dari Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, mengatakan aksi ambil untung masih menyelimuti pergerakan IHSG. Ia memprediksi IHSG akan bergerak pada kisaran level 5.993 hingga 6.044. “Secara teknis, momentum profit taking terus menghantui IHSG setelah berkali-kali mencoba tutup di atas regresi pergerakan harga tahun ini di level 6.060,” kata Lanjar. Adapun saham-saham pilihan Reliance Sekuritas meliputi ICBP, INDF, INTP, ITMG, dan JPFA.