TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) merilis progres pekerjaan fisik pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap pertama, yang telah mencapai 92 persen di sisi laut dan 71 persen di sisi darat.
ACS Humas Pelindo I Fiona Sari Utami mengatakan, pada tahap pertama, Pelindo I membangun terminal multiguna berkapasitas 500 ribu TEUs. Menurut Fiona, pada tahap pertama, terminal multiguna bakal dikelola PT Prima Multi Terminal.
Perusahaan itu merupakan perusahaan patungan antara Pelindo I, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Pelindo I memegang 55 persen saham Prima Multi Terminal, sementara PT PP 25 persen dan Waskita 20 persen.
Baca: Port of Rotterdam Diminta Segera Bangun Pelabuhan Kuala Tanjung
Setelah tahap pertama rampung, Pelindo I bakal melanjutkan pembangunan tahap kedua. Perseroan akan membangun kawasan industri dengan luas pengembangan 3.000 hektare.
“Pengembangan kawasan industri dapat semakin menurunkan biaya logistik serta berpeluang menciptakan skala ekonomi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 November 2017.
Pada tahap ketiga, Pelindo I bakal membangun pelabuhan hub dan tahap keempat akan dibangun kawasan industri strategis.
Secara keseluruhan, Pelabuhan Kuala Tanjung diproyeksikan menjadi pelabuhan terbesar dan menjadi hub internasional di kawasan barat Indonesia dengan total kapasitas mencapai 20 juta TEUs. Pelabuhan yang menjadi salah satu proyek infrastruktur prioritas ini bakal beroperasi pada kuartal kedua 2018.