TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah perjalanan hidup yang tidak bisa ditebak, ada saja kebutuhan mendadak yang biayanya acapkali melampaui tabungan yang dimiliki. Pada saat itu, meminjam menjadi salah satu pilihan yang bisa dilakukan.
Perbankan memberikan beberapa pilihan untuk meminjamkan uang dalam jumlah besar, di antaranya adalah kredit multi guna dan kredit tanpa agunan (KTA). Di antara keduanya, kredit tanpa agunan dinilai memiliki syarat yang lebih ringan lantaran tidak perlu jaminan dan cairnya cepat.
Namun sebelum terburu-buru meminjam, Institutional Sales Manager PT Schroders Investment Management Indonesia Ricky Samsico memberikan sejumlah saran keuangan yang perlu dicermati, terkait kredit tanpa agunan tersebut.
"Syarat kalau mau ambil kredit multi guna atau kredit tanpa agunan adalah itu langkah yang paling akhir untuk kebutuhan yang mendesak," kata Ricky kepada Tempo, Kamis, 2 November 2017. Kebutuhan yang dia maksud adalah, misalnya pengobatan untuk keluarga yang sakit, kebutuhan untuk memperbaiki rumah yang rusak, atau biaya anak masuk sekolah.
Ricky melarang penggunaan kedua jenis kredit itu apabila digunakan untuk hal yang konsumtif. Pasalnya, untuk kredit tanpa agunan, bunga yang dikenakan mahal. "Bank itu ngasih pinjaman tanpa jaminan pasti bunganya tinggi karena risikonya tinggi," kata dia. Sementara kredit multi guna berisiko kehilangan barang jaminan apabila gagal bayar.
Oleh karena itu, dibanding mengambil kredit tanpa agunan, Ricky menyarankan untuk berusaha mencari pinjaman kepada keluarga, kerabat, maupun tetangga lantaran pinjamannya tidak dikenai bunga. "Itu keadaan terakhir. Jadi jangan dulu pinjem ke KTA," ujarnya.
"Jadi itu kalau benar-benar butuh dan mau enggak mau harus pinjam dan setelah usaha kesana kemari. Pokoknya jangan KTA karena ada motor bagus terus kita bela-belain."