TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penyelenggara Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna mengatakan masih ada sekitar 7 persen pengguna kendaraan yang belum melakukan pembayaran non tunai di seluruh ruas gerbang tol di Indonesia.
"Data terakhir kami sepertinya masih sama. Terakhir 93 persen yang sudah menggunakan e-toll," kata Herry saat dihubungi Tempo di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2017.
Simak: Konstruksi Jalan Tol Pasuruan Ambruk, Bagaimana Nasib Saham Waskita
BPJT telah berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk terus meningkatkan program 100 persen pembayaran non tunai di seluruh ruas tol di Indonesia, mulai hari ini. Bahkan, pihaknya telah menginstruksikan agar petugas tol bisa membantu penumpang yang masih kesulitan untuk taping kartu, atau bahkan belum mempunyai e-toll.
Total ada 5 juta kendaraan yang setiap hari melewati seluruh gerbang tol di Indonesia. Menurutnya, meski semua pengendara belum menggunakan transaksi elektronik di gerbang tol, pemerintah memastikan program pembayaran non tunai 100 persen tetap berjalan.
"Petugas kami siap membantu melayani. Yang belum mempunyai e-toll akan dilayani dengan penjualan saldo kartu e-toll oleh petugas," ucapnya. "Pelayanan terus kami tingkatkan."
Sejauh ini, pemerintah telah melakukan upaya agar penetrasian program 100 persen non tunai cepat terealisasi. Salah satunya dengan pembagian 1,5 juta e-money atau e-toll gratis bagi pengendara. "Yang kami gratiskan kartunya. Saldonya tetap bayar sebesar Rp 50 ribu."
Serapan kartu yang disiapkan untuk dibagikan secara gratis baru hingga saat ini baru sekitar 50 persen. Hingga 27 Oktober lalu, penggunaan uang elektronik di jalan tol Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah mencapai 95 persen.
Sedangkan penetrasi uang elektronik di ruas jalan tol non-Jabodetabek di Pulau Jawa mencapai 88 persen. Sedangkan di jalan tol luar Jawa, pengguna uang elektronik baru 77 persen.
IMAM HAMDI