TEMPO,CO. Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil membolehkan angkutan online di Kota Bandung tetap beroperasi. "Angkutan online di Kota Bandung tidak dilarang dan silakan tetap beroperasi," kata Kang Emil, sapaan Ridwan, di akun Instagram-nya, @ridwankamil, Selasa, 17 September 2017.
Emil mengatakan hasil konsultasi pemerintah daerah dengan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyatakan tidak ada larangan bagi transportasi online untuk beroperasi.
Silakan: Ridwan Kamil: Angkutan Online Silakan Beroperasi di Bandung
Namun, kata Ridwan, angkutan online harus menyesuaikan aspek administrasi dan legalitas dengan peraturan baru yang berlaku pada 1 November 2017. "Sambil meng-update legalitasnya, layanan ke masyarakat tidak perlu dihentikan," ujarnya. "Masyarakat silakan memilih sendiri, bertransportasi konvensional atau online sesuai kenyamanan. Hatur nuhun (terima kasih)."
Sejumlah pengikut Emil di Instagram juga merespons pernyataan tersebut. Akun @awanwinda mengatakan, "Alhamdulillah..hatur nuhun pak @ridwankamil, mugia Kota Bandung tentrem, aman, gemah ripah lohjinawi salasna... Kota Bandung is the best lah."
Sedangkan akun @meircellia menanggapi, "Iya dong, jadi kan gue kalo ke mana mana gampang."
Penungguna transportasi online, Pangestu Citra Indah, 25 tahun, lebih menerima pemerintah mengatur tarif taksi online daripada melarangnya. Menurut karyawan perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan ini, perkembangan transportasi online sudah tidak bisa dibendung. "Sebab, kita sudah hidup di era digital. Seharusnya yang konvensional ikuti perkembangan kalau tidak mau tersisih," ucapnya.
Menurutnya, sudah menjadi hukum alam perlahan keberadaan transportasi konvensional semakin tersisih. Sebab, masyarakat akan lebih memilih transportasi yang nyaman dan mudah dijangkau. "Kalau mau, taksi konvensional yang ikut perkembangan," tuturnya. "Kayak Blue Bird kan sudah ada di Go-Jek."
Selain itu, dia menambahkan, jika pemerintah tidak bijak dalam menyikapi persoalan angkutan online, justru akan menjadi masalah yang berkepanjangan. "Penumpang kan bebas memilih. Kalau transportasi konvensional dan umum murah serta nyaman, penumpang pasti akan menggunakannya," katanya.
IMAM HAMDI