Jakarta—Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio menargetkan 35 perusahaan yang bisa go publik pada 2018. Ia optimistis target itu bisa tercapai karena relatif tidak berbeda dengan perusahaan yang melantai di bursa tahun ini. “Asumsi kami 35 emiten lagi,” kata Tito di Jakarta, kemarin.
Tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan ada 30 lebih perusahaan yang menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO). Hingga awal Oktober sudah ada 24 perusahaan yang melantai di BEI. Terakhir, pada Kamis lalu, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk yang mencatatkan saham perdana. Kioson merupakan perusahaan startup pertama yang memutuskan terjun ke pasar modal.
Tito menambahkan setidaknya akan ada delapan perusahaan lain yang menyusul untuk IPO hingga akhir tahun 2017. Namun ia enggan menyebutkan perusahaan mana saja yang bakal melantai. “Di atas 30 perusahaan ada (di 2017),” ucapnya.
Ia pun berharap bila tahun depan target 35 perusahaan yang IPO di bursa tercapai, kapitalisasi pasar (market capital) pun berpotensi terdongkrak. Bila saat ini angka market capital BEI menyentuh Rp 6.549,56 triliun, Tito menargetkan bisa naik menjadi Rp7.000 triliun. “Kalau perusahaan yang IPO nambah 35 lagi, harusnya nambah,” kata Tito.
Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai bisa saja kapitalisasi pasar BEI naik ke posisi Rp7.000 seiring bertambahnya emiten. Ia mengatakan kenaikan market capital bisa ditempuh dengan dua cara, yaitu dengan naiknya harga saham dan indeks harga saham gabungan. Lalu berikutnya dengan bertambahnya emiten dan jumlah emisi saham. “Harusnya bisa kalau IPO-nya jumbo-jumbo,” ucapnya.
ADITYA BUDIMAN