TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Securitas Reza Priyambada memprediksi indeks harga saham gabungan atau IHSG hari ini masih akan berada di zona merah. Masih berlanjutnya aksi asing yang bersamaan dengan pelemahan lanjutan dan merahnya sejumlah indeks saham global menjadi pengaruh laju IHSG.
Menurut Reza adapun pelemahan bersamaan dengan sentimen kembali meningkatnya tensi geopolitik antara Amerika Serikat dan Korea Utara yang berimbas ke hampir seluruh indeks saham global, termasuk IHSG.
"Pernyataan Ekonom Bank Pembangunan Asia (ADB), Emma Allen, turut menambah sentimen negatif meski yang disampaikan sesuai dengan kondisi riil nanti," kata Reza Priyambada, Rabu, 27 September 2017.
Menurut Reza perkataan Emma Allen mengenai ekonomi Indonesia masih menghadapi sejumlah risiko internal maupun global, meski berpotensi tumbuh kuat pada 2017 dan 2018, juga menjadi pada IHSG hari ini.
"Asing mencatatkan nett sell Rp 175,89 miliar dari sebelumnya nett sell Rp 154,23 miliar," kata Reza Priyambada.
Reza melihat peluang kenaikan IHSG kian berkurang dengan makin meningkatnya volume jual tersebut dan minimnya sentimen positif untuk mengangkat IHSG.
Sebelumnya IHSG ditutup melemah 0.52 persen di level 5863.962 pada 26 September 2017. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 5847.555 dan 5831.149. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 5892.661 dan 5921.361.