Ekspor Anggrek Indonesia Masih Minim

Reporter

Editor

Sabtu, 14 April 2007 18:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah mengakui ekspor anggrek masih minim. Salah satunya karena biaya karantina yang terlalu tinggi."Ekspor anggrek masih kecil, baru US$ 1,5 juta. Apalagi jika dibandingkan perdagangan internasional yang US$ 250 juta," ujar Menteri Pertanian Anton Apriyantono, di sela-sela pameran Pesta Anggrek 2007, di Museum Purnabhakti Pertiwi Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu (14/4). Nilai ekspor yang minim ini, tidak sesuai dengan besarnya potensi yang bisa ditingkatkan. "Padahal, tiap kali pertandingan internasional, anggrek Indonesia selalu menang. “Jadi yang kurang bukan dari jenis anggrek, tapi usaha anggrek agar komersial belum optimal," tuturnya. Anton menilai, salah satu masalah yang sering dikeluhkan pengusaha anggrek adalah tingginya biaya karantina yang dipungut pemerintah. Karena itu, ia berjanji, akan menghilangkan biaya itu. Terhambatnya usaha anggrek, kata Anton, juga karena minimnya pengembangan pembibitan dan agrobisnis. "Karena itu pemerintah mendorong swasta untuk mengembangkan agrobisnis, dari sisi modal, teknologi dan kemudahan lainnya," katanya. RR Ariyani

Berita terkait

Nurseri Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur Diresmikan

20 Juli 2023

Nurseri Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur Diresmikan

Nurseri modern akan mendorong pertumbuhan wilayah agribisnis

Baca Selengkapnya

Peluang dan Peran Fintech Lending di Sektor Agribisnis

5 November 2022

Peluang dan Peran Fintech Lending di Sektor Agribisnis

Baik fintech maupun agritech dapat membantu mengelola risiko terkait pertanian dengan memberikan data kepada pemberi pinjaman untuk penjaminan dan mitigasi risiko yang lebih baik

Baca Selengkapnya

Ubi Cilembu Asal Sumedang Tembus Pasar Ekspor Singapura, Malaysia, dan Hong Kong

28 Februari 2022

Ubi Cilembu Asal Sumedang Tembus Pasar Ekspor Singapura, Malaysia, dan Hong Kong

Ubi Cilembu yang berasal dari Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ternyata diminati di mancanegara, di antaranya Singapura, Malaysia dan Hongkong.

Baca Selengkapnya

Sektor Pertanian dan Agroindustri Berpotensi Besar

23 Februari 2021

Sektor Pertanian dan Agroindustri Berpotensi Besar

LPEM FEB UI menemukan setiap 1 persen pertumbuhan sektor pertanian secara tidak langsung berdampak besar terhadap 1,36 persen pertumbuhan industri.

Baca Selengkapnya

JAPFA Raih Best of Best Versi Forbes Indonesia

1 November 2019

JAPFA Raih Best of Best Versi Forbes Indonesia

Manajemen PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk telah melakukan transformasi digital dalam proses produksi.

Baca Selengkapnya

Perang Tomat Gantikan Perang Cambuk Para Jawara

14 Oktober 2016

Perang Tomat Gantikan Perang Cambuk Para Jawara

Dalam sehari tomat yang dipanen di desa Serang bisa mencapai 15 ton.

Baca Selengkapnya

Rumput Laut Indonesia Terancam di AS, Ini Efek Dominonya

9 Agustus 2016

Rumput Laut Indonesia Terancam di AS, Ini Efek Dominonya

Kalangan asosiasi menilai pencoretan rumput laut dari daftar pangan organik di Amerika bukan merupakan masalah besar.

Baca Selengkapnya

Singapura Lirik Industri Pengolahan Makanan di Jawa Barat

26 Juli 2016

Singapura Lirik Industri Pengolahan Makanan di Jawa Barat

Singapura menjajaki pembangunan pabrik pengolahan makanan di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Michelin Berencana Buka Pabrik Karet di Indonesia

28 Oktober 2015

Michelin Berencana Buka Pabrik Karet di Indonesia

Michelin ingin membuka perkebunan dan pabrik karet di
Indonesia terkait anjuran Menteri Perindustrian untuk
berekspansi ke sektor hulu.

Baca Selengkapnya

12 Negara Bahas Rumput Laut di Makassar  

26 Oktober 2015

12 Negara Bahas Rumput Laut di Makassar  

Pertemuan ini penting untuk menangkal upaya sejumlah negara di Eropa memboikot produk rumput laut.

Baca Selengkapnya