Horeee, Kenaikan Tarif Telepon Ditunda

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 14:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akhirnya memutuskan menunda kenaikan tarif telepon sampai waktu yang belum ditentukan. Kebijakan ini diambil pemerintah menyusul derasnya tuntutan masyarakat yang meminta pembatalan kenaikan tarif telepon, tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak. Kepala Humas Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Gatot S. Dewa Broto kepada Tempo News Room di Jakarta, Rabu (15/1) mengatakan dengan kebijakan ini pada dasarnya pemerintah ingin berusaha bersikap aspiratif dan akomodatif terhadap permintaan masyarakat. Kita tidak mau melawan arus begitu saja. Harga politiknya terlalu mahal, ujar dia. Gatot mengingatkan keputusan yang diambil pemerintah saat ini hanyalah berupa penundaan dan bukan pembatalan. Alasannya kesepakatan dengan DPR yang telah dibuat di awal tahun 2002 untuk menaikkan tarif telepon sebesar 45,49 persen secara bertahap sampai 2004 tidak bisa dicabut begitu saja. Menurutnya, meski Menteri Perhubungan Agum Gumelar sudah memastikan penundaan tersebut, keputusan akhir tetap berada dalam rapat konsultasi antara DPR dengan pemerintah yang diwakili jajaran menteri koordinasi malam ini. Kata akhir baru akan diambil sekitar pukul 21.00 WIB seusai rapat, papar Gatot. Dengan begitu, tambah dia, tarif telepon yang sejak 1 Januari lalu mengalami kenaikan 33 persen di tarif lokal, 31,1 persen di biaya bulanan, dan penurunan 3,97 persen untuk tarif sambungan jarak jauh, akan dikembalikan ke tarif sebelum kenaikan. Kepala Humas mengakui penundaan ini akan mengakibatkan sedikit kesulitan bagi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.(Telkom) untuk mengubah setting di setiap sentral telepon otomat mereka. Begitu juga dengan warung telepon yang harus kembali mengubah pengaturan peralatan penghitung. Karena itu informasi penundaan ini harus segera dikeluarkan dan standarisasi perangkat kembali dilakukan, ujarnya. Sementara itu, Wakil Presiden Tarif dan Interkoneksi Telkom, Sarwoto Atmosoetarno, saat dihubungi mengaku belum mendengar kebijakan penundaan tersebut. Tapi ia berjanji akan segera memeriksa kebenaran berita tersebut. Sarwoto membenarkan jika penundaan jadi dilakukan Telkom harus mengubah pengaturan sentral telepon yang dimilikinya. Namun, menurut Sarwoto itu bukan pekerjaan yang terlalu sulit dilakukan karena sebagian besar sentral Telkom sudah menerapkan metode pencatatan akhir. Artinya biaya percakapan bulan Januari baru akan diproses pada bulan Februari. "Yang kasihan teman-teman di wartel,karena untuk mengubah setting mereka harus mengeluarkan biaya tambahan," papar dia. Tarip telpon memang tak jadi naik. Tapi, bagaimana dengan BBM dan listrik? Konsumen kedua produk ini jauh lebih besar dari pada telepon. Ucok Ritonga --- TNR

Berita terkait

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

3 menit lalu

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

Pemerintah terkesan tidak serius dalam penerapan standar keamanan untuk perusahaan smelter ataupun investor asing yang masuk ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Kata Bambang Soesatyo soal Potensi Gibran Jadi Ketua Umum Golkar

6 menit lalu

Kata Bambang Soesatyo soal Potensi Gibran Jadi Ketua Umum Golkar

Bambang Soesatyo mengatakan Partai Golkar secara prinsip menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin masuk partainya, termasuk Gibran.

Baca Selengkapnya

Ruben Onsu Dilarikan ke RS, Sarwendah dan Jordi Onsu Panik Baru Tahu dari Medsos

6 menit lalu

Ruben Onsu Dilarikan ke RS, Sarwendah dan Jordi Onsu Panik Baru Tahu dari Medsos

Ruben Onsu tumbang ketika mengisi acara di Majalengka. Sarwendah dan Jordi Onsu pertama kali mengetahui kabar tersebut dari medsos sehari setelahnya.

Baca Selengkapnya

Gelar Acara Penghargaan untuk Akbar Tandjung, Forum Aktivis: Mentor Terbaik Aktivis Indonesia

22 menit lalu

Gelar Acara Penghargaan untuk Akbar Tandjung, Forum Aktivis: Mentor Terbaik Aktivis Indonesia

Dewan Penasihat FAN, Maruarar Sirait, mengatakan Akbar Tandjung adalah mentor terbaik dari aktivis Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat dari Dekat Rudenim Tanjungpinang, Rumah Penindakan WNA Bermasalah di Indonesia

29 menit lalu

Melihat dari Dekat Rudenim Tanjungpinang, Rumah Penindakan WNA Bermasalah di Indonesia

Saat ini di Indonesia memiliki 13 rudenim yang tersebar di berbagai kota, antara lain Tanjungpinang, Jakarta, Medan, Pekanbaru, hingga Jayapura

Baca Selengkapnya

Tak Lagi Sebagai Rival, Federer dan Nadal Berduet di Kampanye Terbaru Louis Vuitton

32 menit lalu

Tak Lagi Sebagai Rival, Federer dan Nadal Berduet di Kampanye Terbaru Louis Vuitton

Roger Federer dan Rafael Nadal, tampil dalam kampanye Core Values produk fashion mewah Louis Vuitton. Keduanya mengungkapkan rasa bangga.

Baca Selengkapnya

Polda Aceh Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir Bandang Sumatera Barat

42 menit lalu

Polda Aceh Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir Bandang Sumatera Barat

Bantuan untuk korban banjir bandang di Sumatera Barat itu merupakan bentuk kepedulian Kapolda Aceh, Irjen Achmad Kartiko, beserta jajarannya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Pertek Kemenperin Picu Ribuan Kontainer Tertahan di Pelabuhan

46 menit lalu

Kemendag Sebut Pertek Kemenperin Picu Ribuan Kontainer Tertahan di Pelabuhan

Ribuan kontainer tertahan di pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak terkendala persetujuan teknis sebagai syarat untuk mendapatkan perizinan impor

Baca Selengkapnya

Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

57 menit lalu

Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

Imunisasi PCV diberikan untuk mencegah infeksi bakteri streptococcus pneumoniae yang sering menyebabkan pneumonia atau infeksi radang paru.

Baca Selengkapnya

Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

1 jam lalu

Internet Satelit Starlink Diluncurkan di Indonesia, Apa Beda dengan Internet Kabel?

Internet satelit merupakan jaringan internet berbasis satelit sebagai media transmisi.

Baca Selengkapnya