Monopoly Watch : Bubarkan BRIK dan APKINDO

Reporter

Editor

Senin, 11 Agustus 2003 09:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Monopoly Watch menuduh Badan Revitalisasi Industri Kehutanan (BRIK) telah menjadi kartel yang menguasai industri kehutanan dari hilir sampai ke hulu. Mereka juga menuduh lembaga ini merupakan alat dari pengusaha-pengusaha besar yang tergabung dalam Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO) untuk menghancurkan para pesaingnya. Bubarkan saja APKINDO dan BRIK, kata Sekretaris Komite Eksekutif Monopoly Watch Samuel Nitisaputra saat dihubungi melalui telepon, Kamis petang (10/4). BRIK sendiri dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama Menteri Perindustrian dan Perdagangan dengan Menteri Kehutanan. Pada mulanya, pendirian BRIK dimaksudkan untuk melawan praktek illegal logging dan perdagangan illegal hasil hutan dan produk industri kehutanan dengan melibatkan para pengusaha. Padahal, kata Samuel, para pengusaha itu pun merupakan pelaku illegal logging dan illegal trading. Jadinya ini seperti penjara. Tempat para penjahat berkumpul. Bukannya kapok, tapi justru tambah pintar, katanya. Dalam prakteknya, BRIK mengeluarkan Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) sebagai salah satu persyaratan bagi pengusaha kehutanan untuk mengekspor produknya. Instrumen ini didasarkan pada Keputusan Menperindag No.32/MPP/Kep/I/2003 tentang ketentuan ekspor produk industri kehutanan. Menurut Samuel, instrumen ini hanyalah alat APKINDO untuk menyingkirkan pesaing dan industri kecil-menengah yang tidak tergabung di APKINDO. Buktinya, sebagian besar anggotanya adalah anggota APKINDO. Bahkan dijajaran Dewan Penasehat diisi oleh wakil asosiasi itu semuanya. Bukti lainnya, untuk mendapatkan pengesahan EPTIK ini setiap pengusaha harus memiliki Nomer Pokok Wajib Pajak (NPWP), menjadi anggota salah satu asosiasi, dan mendapatkan rekomendasi dari BRIK. Masalahnya, BRIK didominasi oleh APKINDO. Apalagi sebagian besar pengusaha kecil menengah kan tidak punya NPWP, kata Samuel. Disamping itu, meski secara resmi proses untuk mendapatkan EPTIK ini tidak dipungut biaya, tapi pada kenyataannya perlu biaya cukup besar untuk memperolehnya. Dia memberi contoh para pengusaha kecil menegah meubel di Jepara yang dipersulit untuk mengekspor produknya. Apalagi ternyata, APKINDO pun ikut terlibat dalam proses tersebut. Ini hanya memperpanjang birokrasi dan mempersulit ekspor, katanya. (Sapto Pradityo-TNR)

Berita terkait

11.091 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unnes, 57 Peserta Tak Hadir di Sesi I

1 menit lalu

11.091 Peserta Ikuti UTBK SNBT 2024 di Unnes, 57 Peserta Tak Hadir di Sesi I

Pelaksanaan UTBK SNBT di Unnes hari pertama, puluhan peserta terlabat.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

5 menit lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 menit lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

9 menit lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

9 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Arsenal Belum Tergoyahkan di Puncak Klasemen, Ini 5 Pemain Andalan Mereka Musim Ini

15 menit lalu

Arsenal Belum Tergoyahkan di Puncak Klasemen, Ini 5 Pemain Andalan Mereka Musim Ini

Arsenal berpeluang menjadi juara Liga Inggris musim ini. Siapa saja pemain kunci mereka?

Baca Selengkapnya

Prediksi Bayern Munchen vs Real Madrid di Semifinal Liga Champions: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

20 menit lalu

Prediksi Bayern Munchen vs Real Madrid di Semifinal Liga Champions: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Formasi

Duel Bayern Munchen vs Real Madrid akan tersaji pada leg pertama babak semifinal Liga Champions 2023-2024. Mengapa Real Madrid lebih diunggulkan?

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

21 menit lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

26 menit lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

29 menit lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya