Penjualan Retail Agustus Naik, BI: Konsumsi Masyarakat Bangkit  

Reporter

Editor

Sabtu, 16 September 2017 12:11 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan meningkatnya penjualan retail pada Agustus 2017 mengindikasikan mulai bangkitnya kegiatan konsumsi masyarakat. "Penjualan retail pada Agustus naik lima persen setelah pada Juli minus tiga persen. Jadi ini berarti positif, ada indikasi bahwa kegiatan konsumsi masyarakat mulai bangkit," ujar Dody saat ditemui di kompleks perkantoran BI, Jakarta, Jumat, 15 September 2017.

Dody menyebutkan, dari sisi pendapatan, upah riil buruh tani dan buruh bangunan memang naik. Selain itu, kontraksi nilai tukar petani (NTP) sudah mulai berkurang. Hal positif tersebut turut mengerek konsumsi meningkat. "Jadi constraint dari sisi pendapatan mulai berkurang," kata Dody.

Baca: Bisnis Retail Lesu, Omzet Pedagang di Glodok Tergerus

Penjualan eceran pada Juli 2017 menurun sejalan dengan kembali normalnya pola konsumsi masyarakat pasca-Ramadan dan Idul Fitri. Hal itu tecermin dari indeks penjualan riil (IPR) hasil survei penjualan eceran Juli 2017 sebesar 209,9 atau turun sebesar 3,3 persen (year-on-year), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 6,3 persen (yoy).

Penurunan penjualan retail terjadi baik pada kelompok makanan maupun kelompok non-makanan. Secara regional, penurunan pertumbuhan tahunan IPR terjadi di beberapa kota, seperti Semarang, Denpasar, dan Manado.

Penjualan retail diperkirakan kembali meningkat di Agustus 2017. Hal ini terindikasi dari IPR Agustus 2017 yang tumbuh 5,3 persen (yoy), lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Peningkatan penjualan retail diperkirakan terjadi pada kelompok makanan sebesar 10,4 persen, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh -0,3 persen. Pertumbuhan penjualan retail untuk kelompok non-makanan juga akan membaik dari -7,8 persen (yoy) menjadi -1,9 persen (yoy).

Jadi, menurut Dody, penjualan retail ini mengindikasikan konsumsi mulai membaik. “Apakah daya beli sudah pulih, tergantung pendapatannya. Tapi indikasi pendapatan yang ditunjukkan dengan beberapa indikator juga mulai meningkat dibanding Juli," ujar Dody.

ANTARA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya