ADB Suntik US$ 1 Miliar di Sektor Energi Indonesia

Reporter

Editor

Jumat, 15 September 2017 15:00 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) bersama Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di kantor Presiden, Jakarta, 1 Februari 2017. ADB mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah menempuh kebijakan ekonomi di tengah ketidakpastian keuangan global. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, MANILA — Asian Development Bank (ADB) akan memberikan dua pinjaman senilai $1,1 miliar untuk memperkuat dan mendiversifikasi sektor energi Indonesia. Sektor energi dianggap penting dalam mendorong pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.


“Meningkatkan akses ke sumber energi yang terjangkau dan berkelanjutan adalah prasyarat agar pemerintah dapat memenuhi aspirasi pertumbuhan ekonominya,” kata Kepala Perwakilan ADB untuk Indonesia, Winfried Wicklein, di Jakarta, Jumat 15 Agustus 2017.

Simak: Aturan Pengawasan Sektor Energi Diprotes Pengusaha


Pinjaman sejumlah 1 miliar dollar tersebut akan dibagi menjadi dua basis. Pertama pinjaman berbasis kebijakan senilai $500 juta untuk mendukung Program Energi Berkelanjutan dan Inklusif.


Sedangkan pinjaman kedua adalah berbasis hasil senilai $600 juta bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pinjaman ini diberikan untuk meningkatkan akses ke layanan energi berkelanjutan dan modern di kawasan timur Indonesia.


“Kedua pinjaman yang disetujui hari ini masing-masing akan memperbaiki iklim kebijakan yang memungkinkan peningkatan investasi publik dan swasta di sektor energi Indonesia,” kata Wicklein.


Advertising
Advertising

External Relations Officer Asian Development Bank Cahyadi Indrananto mengatakan pinjaman senilai 600 dollar juta untuk PLN diberikan untuk meningkatkan akses ke layanan energi berkelanjutan. Fokusnya adalah pada pembangunan kawasan timur Indonesia.


“Kawasan ini adalah simpul pertumbuhan baru di Indonesia,” kata Cahyadi melalui siaran pers yang diterima Tempo, Jumat 15 Agustus 2017.


Menurut Cahyadi, melalui suntikan dana tersebut, distribusi kelistrikan akan diperkuat untuk membantu delapan provinsi di Nusa Tenggara dan Sulawesi. Hal ini dalam mendorong kegiatan usaha yang bergantung pada pasokan energi yang stabil.


“Kami akan dorong kegiatan usaha seperti pertanian, perikanan, usaha kecil menengah, dan pariwisata,” kata dia.


ADB memiliki misi mengurangi kemiskinan di kawasan Asia Pasifik. Cahyadi mengatakan, misi ini dapat terwujud melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, ramah lingkungan dan mendukung konektivitas antar kawasan.


Didirikan hampir setengah abad yang lalu, ADB telah dimiliki oleh 67 anggota dan 48 di antaranya berada di kawasan Asia Pasifik. Total bantuan ADB mencapai 31,7 miliar dollar pada 2016. Dari 31,7 miliar dollar tersebut, 14 miliar dollar berbentuk pendanaan bersama.





ALFAN HILMI

Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

6 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

11 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

12 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

18 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

33 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

34 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

36 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

38 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

46 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

53 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya