Cadangan Devisa Naik, BI: Tanda Ketahanan Ekonomi

Sabtu, 9 September 2017 00:00 WIB

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara usai shalat ied menyerahkan sapi kurban miliknya di lingkungan Bank Indonesia, Senin, 12 September 2016. Tempo/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan kenaikan cadangan devisa pada Agustus 2017 menjadi sebesar US$ 128,8 miliar merupakan hal positif. “Cadangan devisa yang meningkat baik untuk ketahanan ekonomi Indonesia," kata Mirza saat ditemui di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat, 8 September 2017.

Mirza menjelaskan, membaiknya posisi cadangan devisa ini didukung oleh aliran modal (capital inflow) di pasar obligasi terutama dari hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas. Ia memprediksi posisi cadangan devisa ini dapat meningkat jelang akhir tahun terutama apabila tidak ada keputusan moneter yang krusial dari Bank Sentral AS.

Situasi di kuartal empat, menurut Mirza, sangat mempengaruhi. “Kalau eksternalnya tenang dengan penggantian Gubernur Bank Sentral AS dan kenaikan suku bunga AS yang tidak jadi, capital inflow masih berlanjut," ujar Mirza.

Selain itu, konsistensi kebijakan pemerintah dalam melaksanakan paket kebijakan ekonomi juga bisa mendorong perbaikan iklim investasi dan peningkatan cadangan devisa. Mirza berharap aliran modal serupa bisa masuk di pasar saham terutama pada triwulan III dan IV-2017 untuk memperkokoh posisi cadangan devisa. “Kalau ada 'recovery' ekonomi yang lebih kuat di kuartal tiga dan empat, capital inflow di pasar saham akan masuk lagi.”

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2017 tercatat US$ 128,8 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2017 sebesar US$ 127,8 miliar.

"Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa yang berasal dari penerimaan pajak dan devisa hasil ekspor migas bagian pemerintah, serta hasil lelang SBBI valas," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman. Penerimaan devisa itu melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.

Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2017 ini cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa ini juga melampaui standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

ANTARA

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya