Kementerian Kelautan Ingatkan Menteri Luhut Soal Bahaya Reklamasi  

Reporter

Jumat, 8 September 2017 11:34 WIB

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Brahmantya Satryamurti Poerwadi mengatakan akan melakukan gugatan secepatnya terhadap rusaknya terumbu karang di Raja Ampat, dalam konferensi pers di Kememterian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, 15 Maret 2017. Pemerintah juga akan memanggil pihak perusahaan pemilik kapal .TEMPO/YolaDestria/Magang

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengingatkan Kementerian Koordinator Kemaritiman soal bahaya meneruskan proyek reklamasi Pulau G di Teluk Jakarta. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan Brahmantya Setyamurti Poerwadi menyampaikan langsung hal itu kepada Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

"Di rapat, saya ingatkan saja ke Pak Menko supaya hati-hati karena di dekat Pulau G ada obyek vital," ujarnya kepada Tempo, seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Jumat, 8 September 2017. Dia merujuk ke rapat koordinasi tingkat menteri yang memutuskan pencabutan sanksi moratorium reklamasi Pulau C dan D di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Rabu lalu.

Rapat itu dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro.

Simak: Pemerintah Memastikan Tidak Akan Menunda Proyek Reklamasi

Dalam rapat, Luhut memerintahkan Siti Nurbaya segera merampungkan kajian atas analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) Pulau G yang dibangun PT Muara Wisesa, anak usaha PT Agung Podomoro Land. Luhut meminta kajian itu kelar dalam dua pekan. Jika amdalnya telah memenuhi syarat, moratorium reklamasi Pulau G akan dicabut.

Menurut Brahmantya, obyek vital yang rawan terpengaruh reklamasi Pulau G di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Karang. Pembangkit itu antara lain memasok listrik untuk Stasiun Gambir dan Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Selama ini, PLTU Muara Karang mengandalkan air laut untuk menghasilkan listrik sekaligus mendinginkan mesin pembangkit. Pembangunan Pulau G, menurut Brahmantya, dikhawatirkan mengganggu operasi PLTU. "Harus hati-hati. Jangan sampai mengganggu pasokan listrik," ujarnya.

Bukan hanya Brahmantya, Siti juga mengaku telah memperingatkan Luhut soal risiko reklamasi Pulau G. "Kami juga ingatkan untuk Pulau G karena di situ dekat dengan PLTU," ujarnya. Siti pun mengaku telah memerintahkan anak buahnya mempelajari semua aspek lingkungan reklamasi Pulau G.

Rizal Ramli, Menteri Koordinator Kemaritiman sebelum Luhut, juga pernah menyatakan reklamasi Pulau G mengancam lingkungan, obyek vital strategis, pelabuhan, dan lalu lintas laut. Reklamasi pulau itu, menurut Rizal, antara lain bisa mengganggu kabel milik PT PLN serta jaringan pipa gas bawah laut milik Pertamina Hulu Energi.

Senior General Manager PT Agung Podomoro Land Alvin Andronicus menepis kekhawatiran itu. Menurut dia, perusahaannya telah memiliki sistem untuk mengantisipasi segala potensi bahaya itu. "Kami tak mungkin bikin ini main-main. Kredibilitas kami dipertaruhkan," ucapnya.

Alvin pun mengklaim telah memenuhi semua syarat yang digariskan Kementerian Lingkungan, yang menghentikan reklamasi Pulau G tahun lalu.


DEVY ERNIS

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

20 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya