Bekraf dan LIPI Kaji Penurunan Pajak Penulis

Reporter

Kamis, 7 September 2017 17:29 WIB

Buku-buku karya Tere Liye (facebook.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Subdirektorat Harmonisasi Regulasi, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Linda Suryani mengatakan, Bekraf sedang membuat rekomendasi untuk pemerintah agar menurunkan pajak penghasilan penulis atau royalti. “Belum bisa mengatakan berapa persen pajak ingin diturunkan. Masih dikaji,” kata Linda saat dihubungi Tempo, Rabu, 7 September 2017.

Linda mengatakan Bekraf tengah mengkaji bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang besaran penurunan pajak yang direkomendasikan. Target Bekraf kajian itu selesai akhir 2017. “Saat ini LIPI sedang melakukan kordinasi dengan narasumber dari penulis, penerbit dan akademisi. Mudah-mudahan awal 2018 hasilnya sudah bisa diberikan ke Presiden,” tutur Linda.

Sebelumnya, novelis Tere Liye mengeluhkan pajak penghasilan penulis yang dinilanya terlampau tinggi dibandingkan dengan profesi lainnya. Tere mengatakan tingginya pajak untuk penulis buku lantaran penghasilan penulis yang super netto.

Dalam setahun terakhir, Tere Liye mengatakan sudah mengirim surat kepada pemerintah, namun tidak digubris. Akhirnya, Tere memutuskan untuk menghentikan penerbitan bukunya di penerbit-penerbit sejak 31 Juli 2017.

“Dua puluh delapan buku saya tidak akan dicetak ulang lagi, dan dibiarkan habis secara alamiah hingga Desember 2017,” kata penulis Tere Liye.

ROSSENO AJI NUGROHO

Berita terkait

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

14 Januari 2024

Ganjar Janji Hidupkan Bekraf Lagi untuk Kembangkan Industri Content Creator

Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo mengatakan akan mengembangkan industri kreatif apabila dia terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Bekraf dan Pariwisata Disatukan, Ernest Prakasa: Susah Optimis

24 Oktober 2019

Bekraf dan Pariwisata Disatukan, Ernest Prakasa: Susah Optimis

Ernest prakasa beralasan, selama ini, saat masih sendiri berbentuk badan, beberapa program Bekraf sudah berjalan baik.

Baca Selengkapnya

Film Sapi Makan Kantong Kresek Diputar di Festival Film di Swiss

27 April 2019

Film Sapi Makan Kantong Kresek Diputar di Festival Film di Swiss

Film 'Diary of Cattle' mengangkat sudut padang yang berbeda tentang bagaimana sapi menjadi korban kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Penyanyi Keroncong, Mus Mulyadi Meninggal Dunia

11 April 2019

Penyanyi Keroncong, Mus Mulyadi Meninggal Dunia

Kabar meninggalnya Mus Mulyadi diketahui dari unggahan Kepala Badan Ekonomi KreatifTriawan Munaf sekitar satu jam lalu.

Baca Selengkapnya

Beacon 2018, Animasi Subsektor Prioritas Ekonomi Kreatif

14 November 2018

Beacon 2018, Animasi Subsektor Prioritas Ekonomi Kreatif

Animasi, Sub-Sektor Prioritas Ekonomi Kreatif. Bekraf mendorong pertumbuhan animasi di kalangan anak muda dengan menggelar Beacon 2018.

Baca Selengkapnya

Komunitas, Lokomotif Ekonomi Kreatif

22 Agustus 2018

Komunitas, Lokomotif Ekonomi Kreatif

Bekraf bekerja sama dengan Tempo Institute menggelar program "Komunitas Bekraf dan Tempo (Kombet) Kreatif"

Baca Selengkapnya

Dukung Ekonomi Kreatif, LINE Tampung 17 Ribu Karya

27 Oktober 2017

Dukung Ekonomi Kreatif, LINE Tampung 17 Ribu Karya

LINE menggelar kompetisi LINE Creativate yang menampung 17 ribu karya.

Baca Selengkapnya

CPNS 2017: Persaingan Terketat di Bekraf, Teringan di Kemenpar

3 Oktober 2017

CPNS 2017: Persaingan Terketat di Bekraf, Teringan di Kemenpar

Satu posisi di Bekraf diperebutkan oleh sekitar 135 peserta CPNS 2017, sedangkan di Kemenpar dan BKN, satu kursi diperebutkan 4 calon..

Baca Selengkapnya

12.578 Pelamar CPNS Bekraf Lolos Tes I, PANRB: Hati-Hati Penipuan

3 Oktober 2017

12.578 Pelamar CPNS Bekraf Lolos Tes I, PANRB: Hati-Hati Penipuan

Peserta CPNS akan memperebutkan 93 formasi dari 35 jabatan yang dibuka oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Baca Selengkapnya

Bekraf: Baru 16 Persen Industri Kreatif Berbadan Hukum

8 September 2017

Bekraf: Baru 16 Persen Industri Kreatif Berbadan Hukum

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf mengatakan saat ini baru 16 persen industri kreatif yang memiliki status badan hukum.

Baca Selengkapnya