Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau jalur kereta Bandara Soekarno-Hatta di Kelurahan Tanah Tinggi, jalur ini lebih tinggi delapan meter dari permukiman penduduk. TEMPO/Ayucipta
TEMPO.CO, Tangerang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan jalur kereta bandara saat ini sudah rampung 82 persen. "Ini sudah 82 persen, 18 persennya itu paling sulit. Karena urukan untuk rel harus dilakukan bertahap dari jalur yang cuma satu pintu," kata Budi Karya di Kelurahan Tanah Tinggi, Rabu malam, 6 September 2017.
Menurut Budi, pekerjaan 18 persen ini cukup rumit karena harus meninggikan elevasi jalur kereta hingga setinggi 8 meter. "Sudah dilakukan pengurukan. Saat ini masih ada 5 kilometer yang masih dielevasi, satu kilometer sudah jadi," ujarnya.
Budi juga meminta pengerjaan proyek ini dipercepat, baik dalam segi pembangunan stasiun maupun jaringan jalan. Pembangunan jalur kereta bandara ditargetkan rampung seluruhnya pada November 2017. Budi menyebut saat ini proyek itu hampir selesai.
Pengerjaan proyek ini juga dilakukan pada malam hari lantaran pengangkutan barang-barang dapat menyebabkan kepadatan lalu lintas jika dilakukan pada siang hari. Namun Budi optimistis kereta Bandara ini akan berhasil dan dapat dinikmati masyarakat Jakarta, Tangerang, dan lain-lain. Nantinya kereta bandara tidak hanya dibangun di Jakarta, tapi juga di Solo dan Surabaya.
Jika rute kereta Bandar Udara Soekarno-Hatta sudah dioperasikan, masyarakat dari Jakarta yang ingin ke Bandara Soekarno-Hatta melewati rute Stasiun Manggarai-Sudirman Baru-Duri-Batu Ceper-Bandara Soekarno-Hatta. Begitu pula dari Bandara Soekarno-Hatta ke Jakarta, perjalanan berakhir di Stasiun Manggarai.
Dari Stasiun Manggarai penumpang dapat transit dan melanjutkan perjalanan dengan kereta tujuan lain, seperti ke Bekasi atau Bogor. Waktu tempuh setiap perjalanan kereta Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan lebih-kurang 57 menit.