DPR Ingatkan Sri Mulyani Soal Utang RI  

Reporter

Selasa, 5 September 2017 07:20 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggantikan Menteri BUMN didampingi Sekretaris Kementerian BUMN Imam A Putro (kiri) saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 30 Agustus 2017. Rapat ini membahas setoran dividen dari BUMN dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2018 sebesar 6,5 persen menjadi Rp 43,69 triliun, dari target setoran tahun ini sebesar Rp 41 triliun. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta -Dewan Perwakilan Rakyat mengingatkan pemerintah ihwal utang luar negeri. Anggota Komisi Keuangan dari PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno meminta pemerintah mempertimbangkan surat utang berdenominasi rupiah di luar negeri untuk memperluas investor. "Risiko utama kita justru di sumber pembiayaan ini. Pasar kita tidak besar," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 5 September 2017.

Anggota Komisi Keuangan DPR, Misbakhun mengatakan minimnya pendanaan dalam negeri membuat pembiayaan utang semakin terbatas. "Uang dalam negeri peputarannya terbatas, di saat yang sama harus dipakai beli surat utang. Posisi crowding out harus diperhatikan," kata Misbakhun.

Kementerian Keuangan menjamin kemampuan negara untuk membayar kembali utang meningkat setiap tahun. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah mendorong reformasi perpajakan dan pendalaman pasar keuangan untuk mencapai target ini. "Kami lakukan reformasi agar pendapatan terus meningkat untuk membiayai pembangunan dan membayar kembali utang," kata Sri di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 5 September 2017.

Menurut Sri, pelunasan utang (amortisasi) tanpa menerbitkan utang baru lebih menguntungkan dibandingkan pemutihan dari penarikan utang baru. Selama ini, penerimaan perpajakan belum mampu sepenuhnya membiayai pembayaran utang. Pemerintah mengandalkan utang dalam negeri untuk membiayai defisit APBN sebesar 2,67 persen.

Surat Berharga Negara rupiah mendominasi pembiayaan sebesar 58,4 persen. Nilainya mencapai Rp 2.206,1 triliun dari total utang tahun ini sebesar Rp 3.780 triliun. Rasio utang berada di level 28 persen terhadap produk domestik bruto.

Sri mengatakan sebagian besar utang rupiah berasal dari institusi, perbankan dan individu. Pemerintah semakin memperdalam pasar keuangan agar semakin banyak investor lokal yang berinvestasi terhadap surat utang pemerintah.

Komite Stabilitas Sistem Keuangan telah menciptakan perjanjian transaksi pasar repo untuk memperoleh dana di pasar sekunder. "Kementerian Keuangan juga menyiapkan pasar Surat Berharga Negara dengan tenor yang lebih pendek agar peminat semakin banyak dan komplet," kata Sri.

Sri menyebut rata-rata waktu jatuh tempo utang (average time to maturity) pemerintah semakin menurun setiap tahun. Waktu jatuh tempo utang per 2016 rata-rata 9 tahun.



PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

19 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya