PU: Pengendali Banjir Sungai Kuranji Padang Rampung Bulan Depan

Minggu, 3 September 2017 15:32 WIB

Seorang warga berpegangan pada sebuah tali saat banjir bandang, di Kelurahan Limaumanis, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar, Selasa (24/7) malam. Banjir bandang di sekitar bantaran Sungai Limaumanis dan Batangkuranji tersebut membawa material kayu dan membuat puluhan rumah rusak. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pembangunan pengendali banjir dan sedimen atau disebut cek dam Sungai Batang Kuranji Segmen Tengah, Kota Padang, rampung bulan depan. “Saat ini progress 96 persen,” ujar Kepala Badan Wilayah Sungai V Sumatera, Maryadi Utama dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo, Ahad, 3 September 2017. “Target selesai diperkirakan pada akhir Oktober 2017.”

Proyek itu terdiri dari lima cek dam dengan anggaran sebesar Rp 238 miliar. Adapun cek dam yang dibangun memiliki panjang 2,2 km dan lebar 35-75 meter. Pembangunan cek dam itu merupakan fase pertama dari tiga fase rencana pengendali banjir Sungai Kuranji.

Maryadi menjelaskan, fase kedua saat ini dalam tahap persiapan yakni pembangunan tujuh cek dam di hulu sungai dengan biaya sebesar Rp 246 miliar. “Yang dilaksanakan selama 4 tahun anggaran," ujarnya. Fase terakhir yaitu pekerjaan segmen hilir untuk menangani banjir akibat anak-anak sungai dari Batang Kuranji yang ditargetkan rampung pada tahun 2020.

Pembangunan cek dam fase pertama dimulai pada tahun 2015 oleh BWS V Sumatera Direktorat Jenteral Sumber Daya Air Kementerian PUPR, untuk mengantisipasi terulangnya kejadian banjir Kota Padang akibat meluapnya Sungai Batang Kuranji yang kondisinya mengalami sedimentasi.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berujar perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan SDA di Indonesia. "Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, perubahan temperatur, cuaca, serta pola hujan cenderung durasinya lebih pendek namun dengan intensitas yang tinggi sehingga kerap mengakibatkan banjir," kata dia.

Oleh karena itu, untuk mengendalikan daya rusak air tersebut, pada kurun waktu 2015-2019 Kementerian PUPR menargetkan pembangunan 3.000 km sarana dan prasana pengendali banjir di seluruh daerah rawan banjir di Indonesia.

Seperti diketahui, belasan ribu rumah di Kota Padang terendam banjir pada pertengahan Maret 2016. Ketinggian air mencapai 2 meter. "Sekitar 11.500 rumah terendam. Tapi kami masih melakukan assessment," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang Dedi Henidal, Selasa, 22 Maret 2016.

Dedi menjelaskan, banjir terjadi karena hujan deras yang mengguyur kota itu selama delapan jam. Akibatnya, sejumlah sungai meluap, seperti Batang Kuranji. Menurut Dedi, banjir terjadi di lima kecamatan, yakni Koto Tangah, Nanggalo, Kuranji, Padang Barat, dan Padang Utara. "Yang terparah di Nanggalo, Kuranji, dan Koto Tangah. Ada 5.000 korban," ujarnya.

CAESAR AKBAR | ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

2 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

3 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

3 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

4 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

4 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

5 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

6 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

6 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya