Sri Mulyani: Pemerintah Berupaya Turunkan Rasio Utang

Reporter

Kamis, 31 Agustus 2017 19:03 WIB

Sri Mulyani. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan terus berupaya menurunkan tingkat defisit anggaran dan defisit keseimbangan primer. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2018, pemerintah menargetkan defisit anggaran Rp 325,9 triliun atau 2,19 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Menurut Sri Mulyani, kebijakan defisit dijaga untuk terus memungkinkan melaksanakan program penting dan strategis bagi masyarakat luas. "Salah satunya investasi dan pembangunan sumber daya manusia baik di bidang pendidikan maupun kesehatan," ujarnya dalam rapat paripurna di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2017.

Baca: Sri Mulyani: Tak Perlu Takut Utang

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menuturkan Indeks Pembangunan Manusia dan tingkat produktivitas serta daya saing kompetisi manusia Indonesia masih harus ditingkatkan. "Investasi sumber daya manusia tidak dapat ditunda."

Pemerintah mengambil pilihan kebijakan ekspansif (counter cyclical) agar momentum pembangunan manusia dan pertumbuhan yang makin berkualitas dan merata dapat dijaga dan diperkuat. Menurut dia, keputusan tersebut merupakan pilihan sulit. Namun kebijakan itu diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan, serta mendukung kegiatan produktif guna meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing.

Simak: Sri Mulyani: Defisit Anggaran dan Utang Masih Aman

Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan tetap mengendalikan rasio utang terhadap PDB dalam batas yang bijaksana dan terkendali. Pemerintah berupaya menurunkannya secara bertahap dalam jangka menengah.

Rasio utang terhadap PDB Indonesia sebesar 28,9 persen atau relatif lebih rendah dibandingkan negara lain. Sri Mulyani mengatakan angkanya masih lebih rendah dari negara-negara berkembang lain yang setara, seperti Thailand 41,8 persen dan India 67,8 persen.

Pengelolaan utang, baik dari sisi waktu penarikan utang, komposisi mata uang, jatuh tempo, jenis instrumen, maupun pengendalian kas pemerintah dijanjikan Sri Mulyani terus dijaga untuk memastikan keberlanjutan pembangunan. Dia menyatakan upaya tersebut tidak saja untuk generasi sekarang, tapi juga untuk generasi yang akan datang.

Selain pembiayaan utang, pemerintah mengalokasikan pengeluaran pembiayaan. Dana disalurkan melalui pembiayaan investasi, pemberian pinjaman, dan kewajiban penjaminan. "Dalam RAPBN 2018 juga dialokasikan untuk keberlanjutan pengembangan pendidikan pada masa yang akan datang, melalui sovereign wealth fund bidang pendidikan melalui LPDP," ujar Sri Mulyani.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

19 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

22 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya