TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan penataan 3.000 kampung nelayan yang dianggap kumuh sampai 2019. Program penataan dengan membedah kampung nelayan tersebut bertujuan menanggulangi kemiskinan.
"Kami ingin membenahi secara bertahap permukiman nelayan yang kumuh agar lebih layak ditinggali," kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja di kantor Kementerian Kelautan, Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2017.
Ia menuturkan tahun ini pemerintah mengucurkan anggaran Rp 5 miliar untuk membedah lima kampung nelayan. Namun, karena anggarannya masih tersisa, pemerintah menargetkan bisa membedah 20 kampung tahun ini.
Baca: Hilangkan Kekumuhan, Pemerintah Tata 11 Kampung Nelayan
Adapun kampung nelayan yang telah dibedah di antaranya di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada April 2017; Serang, Banten, Mei 2016; Pemangkat-Sambas, Kalimantan Barat, Agustus 2017. Sedangkan dua dari lima kampung yang belum dibedah yang menjadi target awal penataan kampung nelayan adalah Banyuasin, Sumatera Selatan, dan Lamongan, Jawa Timur.
"Intinya tahun ini kami maksimalkan sampai 20 kampung untuk ditata karena anggaran awal masih sisa," ucapnya.
Simak: Sertifikat HGB Pulau D, Djarot: Kami Mau Bangun Kampung Nelayan
Sjarief menambahkan, tahun depan pemerintah telah memasukkan Rp 28 miliar untuk membedah 100 kampung nelayan. Untuk memaksimalkan program ini, pihaknya bakal merangkul perusahaan yang mau mengucurkan anggaran tanggung jawab sosialnya (CSR) untuk membantu menata kampung nelayan.
Menurut Sjarief, kampung nelayan yang akan dibedah akan diperbaiki akses jalan, air bersih, sarana drainase, serta pengelolaan sampah dan limbahnya yang kurang memadai. Adapun total kampung nelayan berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2017 sebanyak 12.827 buah di seluruh wilayah Indonesia. "Paling banyak kampung nelayan yang miskin di Sulawesi," ujarnya.
IMAM HAMDI
Berita terkait
Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan
5 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi
9 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya
26 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.
Baca SelengkapnyaProduksi Garam Nasional Lampaui Target
28 Februari 2024
Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,
Baca SelengkapnyaCina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia
5 Februari 2024
Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaLangkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties
30 Januari 2024
KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaDibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia
18 Januari 2024
Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap
14 Januari 2024
Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.
Baca SelengkapnyaDugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan
13 Januari 2024
Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.
Baca SelengkapnyaWartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari
14 Desember 2023
Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.
Baca Selengkapnya