Sri Mulyani Jelaskan Pentingnya Sukuk untuk Keuangan Syariah  

Reporter

Rabu, 23 Agustus 2017 15:13 WIB

Sejumlah nasabah di Bank Syariah Mandiri, jalan MH. Thamrin Jakarta, Jum'at (24/10). Pemerintah berencana menerbitkan obligasi syariah (sukuk) ritel Februari tahun depan. Tempo/Zulkarnain

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan surat berharga syariah negara retail atau sukuk saat ini menjadi instrumen terpenting pemerintah. Salah satunya untuk pengembangan keuangan syariah.

“Sukuk ini perkembangannya sangat pesat,” ujar Sri Mulyani di sela Seminar Internasional Keuangan Syariah di Yogyakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.

Sri Mulyani menuturkan, melalui sukuk, negara melakukan inovasi untuk membiayai defisit anggaran menggunakan surat utang negara berbasis syariah.

Simak: Sukuk Bisa Jadi Alternatif Pembiayaan Daerah

Sri Mulyani menuturkan yang jelas terlihat dari penerapan sukuk ini adalah masyarakat luas menjadi lebih mengenal surat berharga syariah yang sebelumnya sangat awam atau malah tak begitu dikenal.

Selama ini tabungan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam masih lebih banyak lari ke perbankan atau menanam investasi ke bursa saham atau surat obligasi biasa.

Instrumen seperti sukuk ini yang dipacu pemerintah untuk membuat masyarakat lebih familiar dengan instrumen keuangan syariah.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah sengaja tak menerbitkan sukuk ini dalam jumlah besar tapi bentuk retail, sehingga ibu-ibu rumah tangga yang tabungannya sedikit masih punya opsi membeli sukuk itu. “Prinsipnya sukuk sebagai instrumen keuangan syariah bisa terjangkau, digunakan, dan dibeli untuk investasi, baik masyarakat umum maupun korporasi,” ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, selama ini corporate bond atau surat berharga yang diterbitkan kelompok korporasi di Indonesia jumlahnya masih sangat sedikit. Baik yang konvensional maupun yang berbentuk sukuk. Sri Mulyani berharap ke depan surat berharga korporasi ini ada perbaikan instrumen sehingga mulai bisa diperdagangkan untuk secondary market atau pasar sekunder. “Kalau tak punya secondary market, corporate bond susah diminati orang karena kalau orang membeli, dana yang masuk akan langsung dikunci sampai jatuh tempo,” tuturnya.

Menurut dia, biasanya karakter investor adalah membeli surat berharga lalu pada tahun kedua atau ketiga akan menjualnya untuk dibelikan investasi yang lain. Sri Mulyani menambahkan, untuk mengembangkan sistem keuangan syariah ini, Kementerian Keuangan menggandeng Bank Indonesia sebagai otoritas moneter dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai pengawas.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

21 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

23 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya